Dua Bulan Berlalu, PT Vale baru Tangani enam dari 11 Titik Tumpahan Minyak
3 min read
Ilustrasi. Tim teknis PT Vale Indonesia berupaya mengatasi tumpahan minyak hitam di Towuti, Luwu Timur pada pekan pertama insiden tersebut. (Foto: Istimewa/HO)
Majesty.co.id, Makassar — PT Vale Indonesia Tbk telah menuntaskan penanganan enam dari 11 titik tumpahan minyak di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Kebocoran pipa minyak PT Vale terjadi pada 23 Agustus 2025 atau tepat dua bulan dan mencemari sedikitnya 82 hektare lahan pertanian warga.
Insiden tumpah minyak PT Vale berdampak pada 5 desa di sekitar area operasi, yaitu Matompi, Langkae Araya, Baruga, Lioka, dan Timampu.
Head of Corporate Communications PT Vale Indonesia, Vanda Kusumaningrum, menyebut penanganan sejumlah titik telah dilakukan dan kondisi air berangsur membaik.
“Dari sebelas titik penanganan yang dipetakan sejak hari pertama insiden, enam titik telah selesai ditangani dengan baik. Tidak ditemukan lagi sisa minyak secara kasat mata di aliran air,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Majesty.co.id di Makassar, Kamis (23/10/2025).
Vanda menambahkan, PT Vale tetap melakukan monitoring berkala di seluruh lokasi terdampak sebagai bagian dari komitmen pemulihan yang terukur, terstruktur, dan dapat diaudit.
“Kemajuan tersebut mencakup Titik 2 (Desa Lioka) yang sejak 13 September tidak lagi memerlukan aktivitas pembersihan karena kejernihan air telah kembali. Kondisi serupa juga telah dicapai di Titik 1 dan 7,” jelasnya.
Adapun Titik 3, 8, dan 9 disebut telah selesai dibersihkan dan kini menunggu hasil uji kualitas air dan tanah dari laboratorium terakreditasi.
Vanda juga menyampaikan, pihaknya telah melakukan rapat evaluasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Pada 19 Oktober 2025, rapat evaluasi dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup di Depok. PT Vale menyampaikan progres terkini, data uji sementara, serta rencana kerja lanjutan untuk titik yang masih berprogres,” kata Vanda merespons pemberitaan Majesty Sudah 2 bulan Warga Towuti Menderita Tumpahan Minyak PT Vale: Petani Tagih Kompensasi.
Bagaimana soal kompensasi?
Direktur Eksternal Relations PT Vale, Endra Kusuma mengatakan, proses penyaluran dana kompensasi ditargetkan akan dilakukan hingga Januari 2026. Setiap ada data yang valid akan langsung diproses pembayarannya.
PT Vale kata Endra, masih membuka Posko Pengaduan di lantor Camat Towuti yang beroperasi selama hari kerja mulai dari jam 08.00-16.00 Wita dan layanan hotline selama 24 jam kerja.
Minyak Masih Terlihat di Lahan Warga
Di sisi lain, Solidaritas Rakyat Korban PT Vale Indonesia (SORAK) menilai klaim perusahaan terlalu dini dan belum mencerminkan kondisi di lapangan.
Ketua SORAK, Muh. Zaid, menyebut hingga kini masih banyak minyak mentah yang terlihat mengalir dan mengendap di lahan pertanian serta perairan warga.
“Hampir dua bulan pasca kejadian, minyak masih terpantau mengendap dan mengalir di beberapa titik lahan persawahan, sungai, dan muara Danau Towuti. Ini menimbulkan kerusakan ekosistem lingkungan hidup,” ungkap Zaid dalam konferensi pers di Makassar.
Ia juga menyoroti lambatnya pertanggungjawaban PT Vale terhadap dampak pencemaran lingkungan dan belum adanya langkah nyata dalam pemulihan lahan warga yang tercemar.
“PT Vale sibuk membangun narasi positif, padahal persoalan di masyarakat belum terselesaikan,” tegasnya.
Penulis: Suedi
