04/05/2024

Majesty.co.id

News and Value

Diprotes Kubu Prabowo, Film Dirty Vote tembus 1 Juta Penonton Hanya 8 Jam

2 min read
Film dokumenter Dirty Vote mengulas dugaan kecurangan menjelang Pemilu 2024
Tangkapan layar salah satu scene dalam film dokumenter Dirty Vote yang mengulas dugaan kecurangan menjelang Pemilu 2024. (Foto: YouTube/Dirty Vote)

Majesty.co.id – Film dokumenter berjudul Dirty Vote yang mengungkap berbagai dugaan kecurangan Pemilu 2024 memicu reaksi keras dari Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Film Dirty Vote yang tayang secara perdana di YouTube pada Minggu (11/2/2024), dinilai oleh TKN Prabowo-Gibran sebagai fitnah dan cenderung memuat narasi kebencian terhadap rezim Joko Widodo (Jokowi).

“Sebagian besar yang disampaikan film itu adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang bernada asumtif dan sangat tidak ilmiah,” kata Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Habiburokhman pada konferensi pers di Jakarta Selatan, tidak lama setelah Dirty Vote meluncur di YouTube.

“Saya mempertanyakan kapasitas tokoh-tokoh yang ada di film itu,” imbuh politikus Partai Gerindra tersebut. Film dokumenter Dirty Vote menampilkan tiga akademisi hukum yaitu Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar dan Feri Amsari.

Ketiganya dalam film Dirty Vote bekerja secara independen dan mengulas sejumlah desain dugaan kecurangan sebelum Pemilu 2024. Film berdurasi 1 jam 57 menit itu disutradarai oleh jurnalis senior Dandhy Laksono.

Delapan jam setelah tayang perdana di YouTube, film dokumenter Dirty Vote telah ditonton sebanyak 1 juta kali dan mendapat 36 ribu lebih komentar pada akun Dirty Vote.

Sutradara Dirty Vote, Dandhy Laksono memang dikenal aktif menggarap film dokumenter dalam beberapa tahun terakhir.

Menjelang Pemilu 2019 lalu, Dandhy bersama rumah produksi Watchdoc memproduksi film “Sexy Killers” yang mengungkap bisnis tambang para capres dan timnya. Ia pun dianugerahi Ramon Magsaysay Award tahun 2021.

Dirty Vote Ingin Degradasi Pemilu?


TKN Prabowo-Gibran menilai film itu memiliki tendensi dan keinginan untuk mendegradasi Pemilu 2024 dengan narasi yang menurutnya sangat dasar.

Menurut dia, rakyat juga paham pihak mana yang melakukan kecurangan serta Presiden Jokowi yang berkomitmen menegakkan demokrasi.

Habiburokhman mengatakan TKN Prabowo-Gibran juga menyoroti pernyataan Akademisi Hukum Universitas Andalas Feri Amsari yang mengatakan penunjukan 20 penjabat kepala daerah di 20 provinsi.

“Ini dikaitkan dengan jumlah DPT 140 juta suara yang ekuivalen lebih dari setengah dari jumlah pemilih di seluruh Indonesia. Narasi ini sangat tak ilmiah dan sangat tak masuk akal,” kata Habiburokhman.

Film Dirty Vote membongkar upaya penguasa untuk membantu pemenangan salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Pemilu 2024.

Kemudian, dalam film Dirty Vote juga akan membongkar upaya penggunaan kekuasaan yang kuat dengan infrastruktur yang mumpuni, tanpa malu-malu dipertontonkan secara telanjang di hadapan rakyat demi mempertahankan status quo.

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | All Rights Reserved.