BPSDM Sulsel Edukasi 400 Murid Sekolah Dasar tentang Internet Sehat
3 min read
Kepala BPSDM Sulsel Muh. Jufri menyampaikan sambutan pada pembukaan workshop Literasi Digital di Khas Hotel, Makassar, Selasa (14/10/2025). (Foto: Majesty.co.id/Arya)
Majesty.co.id, Makassar – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Selatan berkomitmen memberikan edukasi tentang ruang digital sejak dini kepada anak-anak sekolah dasar (SD).
Komitmen itu diteguhkan BPSDM Sulsel dengan menggelar Workshop Literasi Digital yang dikhususkan kepada murid SD, di Khas Hotel, Kota Makassar, Selasa (14/10/2025).
Workshop Literasi Digital ini merupakan kolaborasi antara BPSDM Sulsel dan PT Telkom dengan mengusung tema “Internet Aman: Tetap Cerdas denhan Gen Alpha”.
Kepala BPSDM Sulsel Muh. Jufri mengatakan, workshop Literasi Digital diikuti sebanyak 400 siswa kelas 6 dari SD negeri dan swasta se-Kota Makassar. Setiap sekolah menyertakan guru pendamping.
“Sesuai tema, kita ingin anak-anak yang generasi Alpha ini berperilaku yang baik di ruang digital, menggunakan internet dengan sehat dan bijak,” ujar Muh. Jufri dalam sambutannya.
Dari workshop ini, pria bergelar guru besar psikologi itu meminta para pendidik dan sekolah aktif mengampanyekan internet sehat serta keamanan digital kepada anak-anak.
“Dari sini nantinya, anak-anak kita berikan pelajaran tentang apa sih yang boleh dan tidak dilakukan di ruang digital, termasuk bagaimana menjaga privasi di internet,” tutur Jufri.
Jufri tak lupa menyampaikan apresiasi kepada PT Telkom yang telah membuka ruang kolaborasi dalam mengedukasi anak-anak tentang internet sehat.
“Alhamdulillah kita bisa bangun kolaborasi seperti ini dengan Telkom. Kita harap kolaborasi ini terus berlanjut,” imbuh Jufri.
Kegiatan Strategis
Sementara itu, Sekretaris Provinsi Sulsel Jufri Rahman menyebut workshop literasi digital sangat strategis bagi pengembangan sumber daya manusia.
Jufri Rahman mengibaratkan kegiatan ini adalah momen menabur benih di ladang pertanian. Jika benihnya tidak bagus, maka hal itu merusak tanaman.
“Maka kalau tidak dibibit baik-baik, ada kemungkinan mereka jadi persoalan dengan bangsa ini di masa depan,” jelas Jufri di podium.
Jufri mendorong para guru SD dan orangtua bisa aktif mencegah kekerasan di ruang digital. Salah satu caranya dengan tidak memberikan gim online yang bernuansa kekerasan.
“Dampak lain internet kalau tidak dikendalikan akan menciptakan ketergantungan. Dari internet anak-anak menyerap kata-kata kasar, Ini tanggung jawab orangtua untuk mencegah,” tandas Jufri Rahman.
General Manager PT. Telkom Indonesia Witel Makassar Eri Susanto mengatakan, pihaknya men-support workshop ini melalui Corporate Social Responsilbility (CSR).
“Kenapa kita dukung, agar anak-anak generasi alpha, aware dengan masalah di dunia internet. Misalnya jangan menyebar data pribadi sebab rawan disalahgunakan,” kata Eri Susanto.
Eri Susanto juga menyebut generasi alpha yang lahir tahun 2010 perlu didik agar tidak menjadi pelaku perundungan di ruang digital.
“Dari sini juga kita berharap, agar para guru mendidik anak-anak jangan jadi pelaku siber bullyng, karena itu akan merugikan dan bisa jadi di-tracking hingga menyulitkan dia mencari kerja kelak,” pungkas Eri Susanto.