Kapolrestabes Makassar Ungkap Perusuh 29 Agustus Ditunggangi Oknum Ormas
2 min read
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol. Arya Perdana menyampaikan keterangan pers kepada wartawan beberapa waktu lalu. (Foto: Majesty.co.id/Suedi)
Majesty.co.id, Makassar – Kapolrestabes Makassar Kombes Pol. Arya Perdana, mengungkapkan bahwa kerusuhan 29 Agustus 2025 di Makassar diduga kuat ditunggangi oleh oknum organisasi kemasyarakatan (Ormas).
Hal itu disampaikan Kapolrestabes Makassar dalam Dialog Kerakyatan Cipayung Plus Kota Makassar di Lapangan Tribun Karebosi, Sulsel, Rabu (1/10/2025).
Kapolrestabes Arya menjelaskan, sejak siang hingga sore hari aksi unjuk rasa mahasiswa pada 29 Agustus berlangsung tertib.
Namun, situasi berubah drastis pada malam harinya ketika muncul kelompok tak dikenal yang memprovokasi massa.
“Ya, itu hari Jumat ya, saya ingat sekali, dari siang jam 1 sampai dengan jam 5 sore, dilakukan dengan tertib tanpa ada gangguan apapun, bahkan berhadapan sama polisi pun tidak ada masalah ya,” ujar Arya.
“Namun demikian ada pihak-pihak yang menunggangi dari kemurnian unjuk rasa yang dilakukan oleh adik-adik mahasiswa, yang dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan (Ormas),” jelasnya.
Dari Damai Berubah Kerusuhan
Arya menegaskan bahwa unjuk rasa merupakan hak demokrasi yang dijamin undang-undang, namun tetap ada aturan yang harus dipatuhi, termasuk larangan berdemonstrasi melewati pukul 18.00 WITA.
“Undang-undang unjuk rasa mengatur tata cara menyampaikan pendapat di muka umum,” sebutnya.
Ia menilai perubahan situasi pada 29 Agustus malam terkesan terencana.
“Jam 6 sore semua berubah. Ini seperti ada yang mendesain,” tegas Arya.
Menurutnya, kelompok berbaju hitam tiba-tiba muncul, tanpa spanduk maupun aspirasi, hanya meneriakkan kata bakar.
Aksi itu kemudian berujung pada penyerangan gedung DPRD Provinsi Sulsel dan DPRD Kota Makassar.
Massa melakukan perusakan, penjarahan, hingga pembakaran dengan bom molotov.
“Ini pelaku-pelaku yang tidak bertanggung jawab datang ke DPRD provinsi lalu membongkar mobil, mengambil mesin mobil, mengambil ban mobil membongkar ATM, dan melakukan pembakaran dengan bom molotov,” ungkap Arya.
Kerusuhan 29 Agustus 2025 menelan korban jiwa. Tiga orang dilaporkan meninggal dunia ketika api melalap Gedung DPRD Kota Makassar. Selain itu, puluhan mobil dan motor ikut dibakar massa.
Korban jiwa lainnya akibat rusuh Makassar adalah seorang pengemudi ojek online yang dikeroyok di depan kampus UMI.
Polisi telah menetapkan sedikitnya 53 tersangka rusuh pembakaran gedung DPRD Sulsel dan DPRD Kota Makassar serta perusakan fasilitas lainnya.
Penulis: Suedi