Operasi Parkir Liar di Makassar Kerap Bocor, ARA Singgung Setoran
2 min read
Pelaksana Tugas Direktur Utama PD Parkir Makassar Raya, Adi Rasyid Ali. (Foto: Diskominfo Makassar)
Majesty.co.id, Makassar – Operasi penertiban juru parkir liar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, kerap bocor sebelum petugas turun ke lapangan.
Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas Direktur Utama Perumda Parkir Makassar, Adi Rasyid Ali. Ia menyebut, jukir liar sudah menghilang sebelum mereka ditindak.
“Kadang ketika kami mau tertibkan, informasinya sudah bocor, sudah hilang semua kendaraan. Jadi memang tidak gampang,” kata Adi Rasyid Ali dalam rapat koordinasi lintas sektor ini di Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, Jumat (27/6/2025) dikutip dari keterangan tertulis.
“Tapi kita tidak frustrasi, kita tetap jalan,” imbuh ARA, akronim nama Adi Rasyid Ali.
Ia mengambil contoh case parkir kendaraan di kawasan Mal Panakkukang. ARA menyebut wilayah ini sebagai satu titik krusial parkir liar di Kota Makassar.
Banyak kendaraan, terutama milik karyawan mal, memilih parkir di bahu jalan karena mahalnya tarif progresif di area parkir resmi.
“Saya sudah panggil pihak mal, saya sarankan tarif flat untuk karyawan, cukup Rp5 ribu saja. Tapi tidak mau. Akhirnya semua parkir di luar, menumpuk di bahu jalan,” ujarnya.
ARA juga menyoroti lemahnya perencanaan tata ruang, di mana banyak kawasan permukiman kini berubah menjadi kawasan usaha tanpa dukungan parkir memadai.
“Dalam rencana tata ruang tidak ada izin usaha di situ. Tapi berkembang jadi restoran, jadi warung. Akhirnya parkir semrawut,” katanya.
Ia menegaskan perlunya pengawasan menyeluruh dan penegakan hukum yang konsisten untuk mengatasi praktik parkir liar, termasuk mengusut pihak-pihak yang mengatur dan menerima setoran dari parkir ilegal.
ARA menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh pihak dalam menertibkan parkir liar.
Eks politisi Demokrat init menyebut pihaknya telah membentuk Satgas Penertiban Parkir bersama Dishub, TNI, dan Kepolisian.
“Kalau mau konkret, semua harus duduk bersama. Soal setoran parkir liar itu juga harus diusut, siapa yang izinkan dan ke mana setornya,” tandas Adi.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mendorong Perumda Parkir untuk membuat parkir vertikal dengan menggandeng pihak ketiga.
“Perumda Parkir bekerja sama dengan pihak ketiga untuk membangun kantong parkir. Kalau di kawasan Boulevard, misalnya, harus ada gedung parkir,” ujarnya.
“Kita bisa libatkan mal, fasilitas publik, atau lahan kosong yang bisa disewa. Ini bukan hanya untuk menata parkir, tapi juga menambah pendapatan daerah,” tambahnya.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok