Modus Penipuan Catut Bupati Terpilih Luwu, Kadis Jadi Korban
3 min read
Dua pelaku penipuan dengan mencatut nama Bupati Terpilih Kabupaten Luwu saat diamankan di Polres Luwu, Sulsel. (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id, Luwu – Nama Bupati Terpilih Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Patahudding dicatut untuk melakukan tindak pidana penipuan. Kasus ini terungkap setelah Kepala Dinas atau Kadis Pendidikan Kabupaten Luwu, Andi Pallanggi, menjadi korban penipuan.
Kadis Pendidikan Luwu melaporkan kejadian tersebut setelah diminta sejumlah uang oleh seseorang yang mengaku sebagai utusan bupati terpilih.
Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jody Dharma mengatakan, penipuan tersebut terjadi pada Senin (6/1/2025).
“Saat itu, seorang pria tak dikenal tiba-tiba mendatangi ruang kerja korban. Ia mengaku diutus oleh Patahudding untuk meminta uang sebesar Rp7 juta” kata Jody Dharma dalam keterangan tertulis, Kamis (30/1/2025).
Uang tersebut akan digunakan untuk mengganti ban mobil bupati terpilih. Untuk meyakinkan korban, pelaku kemudian melakukan panggilan telepon kepada seseorang yang mengaku sebagai Patahudding.
Dalam percakapan itu, korban mendengar suara di ujung telepon mengatakan, “Halo Pak Kadis, bisa dibantu-bantu itu anggota di situ untuk ganti ban mobil.”
Melihat foto profil kontak telepon bergambar Patahudding, korban semakin percaya dan menyerahkan uang yang diminta. Setelah menerima uang, kata Jody, pelaku segera meninggalkan lokasi.
“Tak lama setelah kejadian, korban menghubungi ajudan Bupati Luwu terpilih untuk memastikan permintaan tersebut,” jelas Jody.
Dari keterangan ajudan, diketahui bahwa Patahudding tidak pernah memberikan perintah seperti itu. Menyadari telah tertipu, korban segera melapor ke Polres Luwu.
Dua Pelaku Ditangkap
Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi berhasil mengidentifikasi dan menangkap dua orang tersangka.
Mereka adalah Fahri alias Iccong (36), warga Dusun Wara, Desa Wara, Kecamatan Kamanre, yang bertindak sebagai eksekutor yang menemui korban.
Pelaku lainnya bernama Hayyul Muttaqim alias Fajar (38), warga BTN Mungkasa, Kelurahan Salekoe, Kecamatan Wara Timur, yang berpura-pura menjadi Bupati Luwu terpilih saat berbicara dengan korban melalui telepon.
Jhody Dharma mengungkapkan bahwa, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk dua unit handphone yang digunakan pelaku saat beraksi.
Polisi juga mengamankan satu lembar kaos putih bertuliskan “LABUBU” yang dikenakan pelaku, serta sebuah topi hitam.
Hingga kini, penyidik telah memeriksa lima saksi untuk melengkapi proses hukum terhadap kedua tersangka.
Kapolres Luwu AKBP Arisandi, menegaskan bahwa pengungkapan kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap pihak-pihak yang mengatasnamakan pejabat untuk meminta uang.
Ia juga mengingatkan bahwa modus serupa bisa terjadi di daerah lain, terutama menjelang pelantikan serentak bupati dan wakil bupati terpilih di Indonesia pada 6 Februari 2025.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada terhadap modus penipuan seperti ini. Kasus ini bisa saja terjadi di wilayah lain dengan pola yang sama, apalagi dalam waktu dekat akan dilaksanakan pelantikan serentak bupati dan wakil bupati terpilih se-Indonesia,” katanya.
“Kami berharap pengungkapan kasus ini dapat menjadi peringatan bagi semua pihak agar tidak mudah tertipu dan selalu melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum memberikan bantuan dalam bentuk apa pun,” ujar Kapolres Luwu.
Polres Luwu mengajak masyarakat untuk segera melapor jika mengalami kejadian serupa atau menemukan indikasi penipuan dengan modus yang sama agar dapat ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok
