Anggota DPRD Sulsel akan Dilantik Jam 8 Pagi, Sekwan: Ini Permintaan Pengadilan

Suasana gladi pelantikan dan pengambilan sumpah Anggota DPRD Sulsel periode 2024-2029 di ruang rapat paripurna DPRD Sulsel, Makassar, Minggu (15/9/2024). (Foto: Majesty/Arya)

Majesty.co.id, Makassar – Sekretariat dewan DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar gladi pelantikan dan pengambilan sumpah 85 Anggota DPRD Sulsel periode 2024-2029.

IKLAN

Gladi pelantikan tersebut berlangsung di ruang rapat paripurna gedung DPRD Sulsel, Makassar, Minggu (15/9/2024). Latihan prosesi sakral ini dipimpin langsung perwakilan pengadilan tinggi Makassar.

Gladi diawali dengan menyanyikan Indonesia Raya, pembacaan doa dan pembacaan surat keputusan Mendagri tentang pemberhentian dan pengangkatan 85 Anggota DPRD Sulsel periode 2024-2025.

Advertisement

Sebelum pengambilan sumpah, anggota dewan pendatang baru akan duduk di kursi tamu. Setelahnya, mereka bergabung duduk bersama anggota dewan petahana.

Dilantik 24 September

Sekwan DPRD Sulsel Muh. Jabir mengatakan, pelantikan anggota dewan akan digelar pada Selasa, 24 September. Ia meminta para anggota dewan untuk datang lebih cepat saat hari pelantikan.

“Yang pertama mau saya sampaikan bapak-ibu, pelaksanaan rapat paripurna pelantikan itu kita laksanakan jam 8 pagi,” kata Jabir di sela acara gladi.

Pernyataan Jabir ditanggapi sejumlah anggota dewan. Mereka memprotes karena jam 8 pagi terlalu dini untuk sebuah acara pelantikan.

Jabir menyela, bahwa jadwal pelantikan harus dipercepat karena permintaan ketua Pengadilan Tinggi Makassar.

“Ini sesuai permintaan ketua pengadilan tinggi, karena yang mulia akan memandu pengambilan sumpah,” ungkap Jabir.

“Seharusnya di undangan pelantikan itu jam 10 pagi. Tapi beliau meminta waktunya dimajukan jam 8 pagi, karena jam 11 beliau berangkat umrah. Jadi mohon bapak ibu tepat waktu, supaya pengambilan sumpah bisa lebih cepat,” sambung Jabir.

Selain itu, Jabir juga menyampaikan bahwa Anggota DPRD Sulsel yang laki-laki sata pelantikan nanti harus memakai pakaian sipil lengkap dan perempuan memakai kebaya nasional.