Makassar Jadi Rujukan Depok Pelajari Pengelolaan Dekranasda dan Ekonomi Kreatif
4 min read
Sekda Makassar Andi Zulkifly Nanda saat menjamu kunjungan Wali Kota Depok di gedung Dekranasda Makassar. (Foto: Diskominfo Makassar)
Majesty.co.id, Makassar — Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melakukan kunjungan kerja ke Kota Makassar untuk mempelajari pengelolaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) serta tata kelola Gedung Dekranasda Kota Makassar, Rabu (15/10/2025).
Kunjungan ini dipimpin oleh Wali Kota Depok Supian Suri, didampingi jajaran pengurus Dekranasda dan TP PKK Kota Depok.
Rombongan Pemkot Depok diterima oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Makassar, Andi Zulkifly, bersama Ketua Dekranasda Makassar, Melinda Aksa, di Gedung Dekranasda Jalan Balai Kota.
Sekda Andi Zulkifly menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut dan menilai langkah Pemkot Depok sebagai bentuk kolaborasi antardaerah.
“Kami merasa terhormat atas kehadiran Wali Kota Depok beserta jajaran. Kunjungan ini menjadi momentum yang baik untuk saling berbagi pengalaman, terutama dalam pengembangan Dekranasda dan sektor UMKM. Semoga apa yang dipelajari di Makassar bisa menjadi inspirasi positif bagi Kota Depok,” ujarnya.
Zulkifly menjelaskan, Gedung Dekranasda dan PKK Makassar berfungsi sebagai pusat pemberdayaan perempuan dan UMKM.
Di tempat itu, berbagai kegiatan pelatihan, pengembangan produk, serta pembinaan kelompok usaha kecil dilakukan secara berkelanjutan.
“Gedung ini bukan hanya menjadi kantor, tapi juga rumah bagi kreativitas warga, khususnya ibu-ibu PKK dan pelaku UMKM. Setiap hari ada kegiatan pelatihan dan produksi yang melibatkan masyarakat secara langsung,” jelasnya.
Ia juga memaparkan kondisi terkini Kota Makassar yang memiliki 15 kecamatan dan 153 kelurahan, dengan APBD 2025 sebesar Rp5 triliun dan PAD Rp2,1 triliun.
Namun, Makassar turut terdampak pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp500 miliar yang mendorong efisiensi belanja daerah.
Dalam bidang ekonomi kreatif, Pemkot Makassar fokus pada tiga program unggulan yaitu Makassar Creativ Hub. Ini adalah wadah bagi warga di setiap kecamatan untuk mengembangkan ide dan usaha kreatif.
Tahun depan akan ditambah tiga pusat kegiatan baru agar seluruh 15 kecamatan memiliki fasilitas serupa.
Kemudian, ada Inkubator Center untuk UMKM – berlokasi di Mall Pelayanan Publik, berfungsi membina pelaku usaha lokal agar siap bersaing di pasar digital.
Pemkot Makassar juga punua Event Kreatif Bulanan sebagai ajang pameran dan festival seni budaya untuk menggerakkan ekonomi dan promosi produk lokal.
“Kami terus berupaya menumbuhkan ekonomi kreatif sebagai penggerak PAD dan penyerapan tenaga kerja. Pertumbuhan ekonomi Makassar saat ini 5,5 persen dan ditargetkan mencapai 8 persen pada 2029,” ujar Zulkifly.
Ia menambahkan, Makassar terus menjadi magnet bagi pencari kerja dari berbagai daerah dengan angka kemiskinan 5,5 persen dan pengangguran terbuka 9 persen.
“Makassar adalah kota tujuan. Banyak yang datang untuk bekerja, kuliah, hingga berobat. Ini menjadi tantangan bagi kami untuk memastikan ekonomi daerah tetap tumbuh sambil meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Depok Supian Suri menyampaikan bahwa kunjungan tersebut bertujuan memperkuat pengelolaan UMKM sekaligus mempersiapkan pembangunan Gedung PKK dan Dekranasda Depok pada 2026.
“Intinya kami sangat ingin datang ke Makassar karena ingin belajar banyak dari keberhasilan Kota Makassar, baik dari sisi pengelolaan Dekranasda maupun konsep gedung yang dimiliki,” ujarnya.
“Tahun depan kami berencana membangun Gedung PKK dan Dekranasda di Depok, dan Makassar menjadi referensi penting bagi kami,” tambahnya.
Supian juga mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari jajaran Pemkot Makassar.
“Terima kasih kepada Ibu Wali, Bapak Sekda, serta seluruh jajaran atas penerimaan yang luar biasa. Mohon maaf bila kehadiran kami sedikit merepotkan, tapi kunjungan ini benar-benar kami niatkan untuk belajar langsung bagaimana pengelolaan UMKM dan kerajinan di Makassar,” tuturnya.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan meninjau aktivitas pembinaan UMKM seperti pelatihan menganyam dan pembuatan kerajinan tangan.
Supian mengaku terkesan dengan fasilitas yang representatif dan keterlibatan aktif para pengrajin perempuan.
“Kami melihat langsung ibu-ibu pengrajin yang terus belajar dan berkreasi di tempat yang sangat layak dan tertata dengan baik. Ini menjadi inspirasi besar bagi kami untuk mengembangkan fasilitas serupa di Depok,” ungkapnya.
Supian juga mengundang Wali Kota Makassar untuk berkunjung ke Depok.
“Kami berharap Pak Wali Kota Makassar juga berkenan datang ke Depok. Kalau selama ini mungkin sering ke Jakarta, sekali-sekali mampir juga ke Depok. Kami kota yang berbatasan langsung dengan Jakarta, dan siap menyambut dengan tangan terbuka,” ujarnya sambil berseloroh.
Ia turut memperkenalkan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang menjadi salah satu kebanggaan Kota Depok.
“Kalau di Makassar belum ada, di Depok sudah ada UIII yang memiliki Perpustakaan Jusuf Kalla, hasil inisiasi beliau saat menjabat wakil presiden. Ini menjadi bukti kolaborasi nasional yang patut dibanggakan,” kata Supian.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Makassar Melinda Aksa menyambut baik kunjungan tersebut dan menyatakan siap berbagi pengalaman.
“Kami sangat senang bisa menjadi tempat belajar bagi teman-teman dari Depok. Dekranasda Makassar terus berupaya menguatkan UMKM lokal melalui pelatihan, pendampingan, dan promosi produk kreatif agar bisa bersaing di pasar nasional,” ujar Melinda.