Inflasi Sulsel Terkendali meski Harga Cabai belum Stabil
2 min read
Ilustrasi pedagang sembako di pasar tradisional. (Internet)
Majesty.co.id, Makassar – Angka inflasi perekonimian di Sulawesi Selatan (Sulsel) tetap terkendali, meskipun ada momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel pun terus berupaya menjaga inflasi tetap terkendali, melalui empat program utama. Yakni, menjaga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi yang efektif antar stakeholder terkait.
“Kita tetap pada empat program utama, yakni bagaimana menjaga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, maupun komunikasi yang efektif,” kata Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri RI, Muhammad Tito Karnavian secara virtual di Toraja Room, Kantor Gubernur Sulsel, Senin (8/1/2024).
Untuk Provinsi Sulsel, kata Arsjad, inflasi secara year on year pada Bulan Desember 2023 sebesar 2,81 persen, sementara Bulan November 2,79 persen. Nilai ini pun tetap sesuai target 3 ± 1 persen.
“Kondisi inflasi kita mengalami peningkatan tipis dari 2,79 persen menjadi 2,81 persen. Kenaikan ini disebabkan antara lain momen Natal dan Tahun Baru. Di mana pada momentum ini, permintaan masyarakat untuk bahan pokok, termasuk angkutan udara meningkat. Terutama bertepatan dengan liburan anak sekolah, juga disebabkan adanya penyesuaian harga BBM,” jelas Arsjad.
Adapun komoditi yang mengalami kenaikan harga diantaranya, cabai. Mengingat pasokan yang terbatas, belum memasuki musim panen, dan produksi cabai mengalami penurunan akibat el nino. Maka dari itu, Pemprov Sulsel pun telah menggalakkan gerakan menanam cabai di halaman rumah.
Selain itu, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tetap fokus pada upaya-upaya dalam rangka menjaga inflasi, melalui implementasi Mini Distribution Center (MDC) di pasar, utamanya di Kota Makassar, yang menjadi salah satu barometer dari 5 sampling IHK.
“Kita juga melaksanakan Gerakan Pangan Murah atau Operasi Pasar. TPID Sulsel juga terus massif melakukan pengawasan bekerjasama dengan Satgas Pangan,” ungkapnya.
“Di samping itu, kita memonitor fluktuasi harga melalui panel harga yang ada. Strategi yang kami lakukan bekerjasama dengan Bapanas untuk memonitor perkembangan harga bapok strategis. Sehingga bisa memprediksi dan mengantisipasi segala hal yang dapat saja terjadi khususnya terkait harga pangan ini,” jelasnya.
Untuk diketahui, Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah tersebut dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri RI, Muhammad Tito Karnavian. Dalam pertemuan ini pula, dibahas langkah konkret untuk pengendalian inflasi di daerah tahun 2024 ini.(RILIS)
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok