Bela Petani, Ibas akan Tindak Pembeli Gabah di Bawah Harga Rp6.500
3 min read
Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam di acara panen padai demprot di Wotu, Rabu (29/10/2025). (Foto: Majesty.co.id/Huzein)
Majesty.co.id, Luwu Timur — Bupati Kabupaten Luwu Timur (Lutim) Irwan Bachri Syam alias Ibas bakal menindak tegas semua pihak yang membeli gabah petani di bawah harga ketetapan pemerintah. Bahkan, ia tak segan melaporkan hal ini kepada polisim
Ibas meminta masyarakat, khususnya petani di Lutim segera melaporkan pembeli gabah nakal yang masih bertransaksi di bawah Rp6.500 per kilogram.
Pernyataan itu disampaikan Ibas saat menghadiri Panen Padi Demplot Penangkaran Paket Teknologi Budidaya Padi di lahan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Wotu, Desa Cendana Hijau, Kecamatan Wotu, Rabu (29/10/2025).
“Beberapa hari lalu saya berkomunikasi dengan Kepala Bulog Luwu Timur terkait harga gabah. Ternyata masih ada pembelian di bawah Rp6.500,” kata Ibas.
Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram di tingkat petani.
Kebijakan ini diatur dalam Keputusan Kepala Bapanas Nomor 14 Tahun 2025, yang juga mencabut aturan lama terkait rafaksi harga berdasarkan kualitas gabah.
“Saya minta para kepala desa menyampaikan hal ini kepada Bulog agar segera menertibkan. Kalau dibiarkan, praktik ini akan terus berulang,” tegasnya.
Ibas menambahkan, langkah penertiban harga gabah ini merupakan instruksi langsung Presiden yang disampaikan melalui Menteri Pertanian, kemudian diteruskan kepada gubernur dan bupati.
“Jika masih ada yang membeli di bawah harga itu, segera laporkan. Kami akan ambil tindakan sesuai aturan,” kata Ibas.
Ibas mengaku sudah berkoordinasi dengan Dandim dan Kapolres jika ada yang membeli gabah di bawah harga.
“Dalam waktu satu bulan ke depan, kalau masih terjadi pelanggaran, akan kami tindak tegas. Kita tidak mau petani dirugikan,” ujarnya.
Selain menyoroti soal harga gabah, Ibas juga menyampaikan kebijakan khusus bagi wilayah Timampu dan sekitarnya yang terdampak kebocoran pipa minyak PT Vale Indonesia.
“Sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah, harga gabah di wilayah terdampak kami naikkan menjadi Rp7 ribu per kilogram,” tambahnya.
Langkah tegas Bupati Ibas itu disambut positif oleh para petani. Salah satu di antaranya, I Putu Tarma, petani asal Desa Lambarese.
I Putu Tarma mengapresiasi komitmen pemerintah menjaga stabilitas harga gabah.
“Kami sangat bersyukur kalau pemerintah benar-benar menjaga harga gabah tetap stabil. Selama ini masih banyak yang memainkan harga. Kami berharap pelanggar ditindak tegas,” ujarnya.
Kegiatan panen di BPP Wotu tersebut turut dihadiri Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kejaksaan, Polres Lutim, Perwira Penghubung, para penyuluh se-Kabupaten Luwu Timur, perwakilan Bulog Palopo, serta Anggota DPRD Lutim Sukasman.
Penulis: Huzein
