Bupati Bantaeng dan Huadi Siap Perbaiki Rumah Terdampak Smelter
2 min read
Bupati Bantaeng Fathul Fauzy bersama perwakilan Huadi Group saat menjamu warga terdampak smelter. (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id, Bantaeng – Bupati Bantaeng M. Fathul Fauzy yang akrab disapa Uji Nurdin, menegaskan bahwa Huadi Group menunjukkan komitmen tinggi dalam merespons aspirasi warga Desa Borongloe, Kecamatan Pajukukang, yang tinggal di sekitar Kawasan Industri Bantaeng (KIBA).
Pernyataan tersebut disampaikan Uji Nurdin saat memfasilitasi pertemuan antara perwakilan warga Borongloe dan pihak Huadi Group di Rumah Jabatan Bupati, pada Jumat (16/5/2025).
“Masalah utamanya adalah komunikasi. Karena itu saya akan turun langsung sebagai bagian dari tim verifikasi dan mengundang warga yang terdampak untuk berdialog langsung,” ujar Uji kepada awak media.
Ia menyebutkan bahwa proses verifikasi akan dimulai Sabtu (17/5/2025) dengan memprioritaskan rumah-rumah yang mengalami kerusakan paling parah untuk segera diperbaiki oleh perusahaan.
“Besok sore (hari ini) kita turun ke lapangan. Kalau ditemukan rumah yang rusak berat, perusahaan langsung kerjakan. Mereka sudah menyatakan komitmen untuk memperbaiki,” jelasnya.
Tak hanya itu, Uji juga mengungkapkan bahwa Pemkab Bantaeng sedang merancang rencana relokasi bagi warga yang paling terdampak.
Salah satu lokasi yang dipertimbangkan adalah Desa Baruga, yang dinilai strategis karena dekat dengan Pantai Marina.
“Kita ingin relokasi tidak mengganggu mata pencaharian warga. Di sana mereka tetap bisa melaut atau bertani rumput laut,” kata Uji.
Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah tidak hanya akan menyediakan lahan, tetapi juga rumah layak huni bagi warga yang direlokasi.
Meski demikian, Uji meminta masyarakat untuk bersabar karena teknis pelaksanaannya masih dalam tahap perencanaan.
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula perwakilan dari Huadi Group, yaitu Kurniadi Akbar dari PT Huadi Bantaeng Industry Park (HBIP) serta Andi Muh Yusuf, Manager Operasional PT Hengsheng New Energy Material Indonesia.
Andi Muh. Yusuf mengakui bahwa pihak perusahaan sudah pernah menjalankan program bantuan, seperti pengadaan atap seng, namun sempat mengalami hambatan di lapangan.
“Program atap seng ini sudah pernah berjalan, namun adanya kendala-kendala yang terjadi di lapangan sehingga sempat tertinggal,” kata Andi Muh. Yusuf.
Ia juga menyatakan kesiapan pihak perusahaan untuk terus mendukung program yang dipimpin langsung oleh pemerintah daerah.
“Insya Allah kami komitmen untuk men-support langkah yang diambil oleh pemerintah daerah,” tutup Andi Yusuf.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok
