Hasil Survei: 81 Persen Warga Makassar Puas Pemerintahan Appi-Aliyah
3 min read
Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia RAS MD memaparkan data hasil Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kota Makassar tahun 2025. (Foto: Ist/HO)
Majesty.co.id, Makassar — Lembaga Parameter Publik Indonesia memaparkan hasil Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 2025 terhadap layanan publik Pemerintah Kota Makassar.
Pemaparan data survei IKM 2025 tersebut berlangsung dalam kegiatan Refleksi Akhir Tahun yang digelar di Novotel Makassar, Rabu (17/12/2025).
Survei ini dilakukan Parameter Publik Indonesia bersama Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kota Makassar sebagai pengendali proses.
Hasil survei menunjukkan nilai IKM Kota Makassar mencapai 81,761 atau puas dengan pelayanan publik pemerintahan Appi-Aliyah. Nilai itu masuk dalam kategori dengan mutu pelayanan berada pada kategori baik.
Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia, Ras MD, menegaskan hasil IKM mencerminkan persepsi nyata masyarakat terhadap pelayanan Pemkot Makassar sepanjang dipimpin Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham atau Appi-Aliyah.
“IKM ini adalah refleksi dari kerja pelayanan kita. Apa yang dirasakan masyarakat, itulah yang kami ukur dan sajikan secara objektif,” ujar Ras MD.
Ia menegaskan Brida Makassar tidak ikut menentukan hasil survei IKM tersebut.
“Brida hanya memastikan proses survei berjalan sesuai koridor. Hasilnya murni dari Parameter Publik Indonesia berdasarkan persepsi publik,” tegasnya.
Survei dilakukan terhadap 3.566 responden pengguna layanan publik pada 110 unit layanan, meliputi dinas, badan, bagian, kecamatan, dan puskesmas.
Pengumpulan data berlangsung sejak 13 Oktober hingga 8 Desember 2025, mengacu pada UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Permenpan RB Nomor 14 Tahun 2017.
Terdapat sembilan unsur pelayanan yang dinilai, yakni persyaratan, sistem dan prosedur, waktu pelayanan, biaya/tarif, produk layanan, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana, sarana dan prasarana, serta penanganan pengaduan.
Ras MD menjelaskan interval penilaian IKM, dengan kategori A (sangat baik) untuk nilai 88,31–100 dan B (baik) untuk nilai 76,61–88,30.
Pada urusan wajib pelayanan dasar, sejumlah unit mencatat nilai sangat baik, antara lain Puskesmas Bara-Barayya (98,906), Puskesmas Maccini Sawah (96,685), serta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Makassar.
“Ini capaian luar biasa dan patut diapresiasi. Hampir mendekati nilai sempurna,” ungkap Ras MD.
Untuk sektor kecamatan, Kecamatan Ujung Tanah meraih nilai tertinggi kategori sangat baik dengan 96,366, disusul Kecamatan Tallo (92,280) dan Badan Kesbangpol Daerah (89,802).
“Nilai ini sebenarnya bisa dipasang di kantor camat sebagai bentuk apresiasi dan motivasi,” katanya.
Sementara itu, sejumlah kecamatan berada pada kategori baik, namun dinilai rawan jika tidak segera berbenah.
“Ini baik, tetapi rawan. Kalau tidak dibenahi, bisa turun,” tegas Ras MD.
Adapun kategori kurang baik, menurutnya, bukan ditujukan pada individu, melainkan pada sistem pelayanan yang perlu dibenahi.
Secara kolektif, nilai IKM 2025 mengalami kenaikan 1,291 poin dibandingkan tahun 2022 yang berada di angka 80,470.
“Ini nilai kolektif, hasil kerja semua pihak di Pemkot Makassar,” kata Ras MD.
Ia menambahkan, dari sembilan unsur pelayanan, hanya unsur biaya atau tarif yang masuk kategori sangat baik.
“Terutama soal sarana dan prasarana serta waktu pelayanan. Dua unsur ini masih menjadi pekerjaan rumah bersama,” ungkapnya.
Di akhir pemaparan, Ras MD menyampaikan sejumlah rekomendasi, termasuk peningkatan sarana prasarana, efisiensi waktu layanan, penguatan sistem pengaduan, serta percepatan transformasi digital melalui optimalisasi aplikasi Lontara Plus.
“Ini bukan sekadar data, ini tentang bagaimana OPD aksi nyata ke depan agar sistem pelayanan publik kita semakin baik dan benar-benar dirasakan masyarakat,” tandas Ras. (Ril/Adv)
