RS Polri Makassar Disorot, Hasil Visum-Foto Payudara Korban Kekerasan Seksual Tersebar
3 min read
Rumah Sakit Bhayangkara Polri di Jalan Andi Mappaoddang, Kota Makassar. (Foto: Instagram/rsbhayangkaramakassar)
Majesty.co.id, Makassar – Oknum petugas Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kota Makassar diduga membocorkan data hasil visum seorang korban dugaan tindak pidana kekerasan seksual inisial N, hingga beredar di media sosial.
Tidak hanya hasil visum, oknum di RS Bhayangkara juga diduga membocorkan foto-foto bagian tubuh korban saat menjalani proses visum di rumah sakit milik Polri tersebut.
Visum dilakukan di RS Bhayangkara Makassar setelah korban melapor ke polisi. Laporan tercatat dengan nomor LP/B/734/VII/2025/SPKT/Polda Sulawesi Selatan Tanggal 01 Agustus 2025.
Atas hal ini, keluarga korban melayangkan somasi kepada RS Bhayangkara Makassar.
Mereka menuding RS Polri diduga lalai menjaga kerahasiaan hasil visum pasin, yang justru bocor dan tersebar luas di media sosial.
“Kami memberikan somasi kepada pihak Rumah Sakit Bhayangkara terkait bukti penyebaran hasil foto pada saat visum, yang notabene adalah rahasia yang tidak boleh dibocorkan,” kata Herman Nompo saat melakukan konferensi pers di Makassar pada Senin (25/08/2025).
Herman menduga ada oknum atau pihak yang tidak bertanggungjawab yang sengaja melakukan penyebaran foto hasil visum yang bersifat pribadi milik N ke publik.
Apalagi, korban N saat ini ramai dibahas dalam kasus tuduhan penyerobotan yang menimpany.
“Pihak keluarga merasa heran, karena sesuatu hal yang bersifat rahasia, itu bisa bocor. Pihak keluarga mendapat japri [pesan pribadi, red] dari akun-akun bahwa itu tersebar. Jadi pihak keluarga sangat menyayangkan itu,” ujarnya.
Herman mendesak RS Bhayangkara Makassar untuk mengusut dan investigasi internal serta memberikan sanksi kepada oknum tersebut.
“Keluarga merasa heran. Sebab saat melakukan visum, HP atau kamera tidak bisa dibawa masuk, karena bersifat rahasia,” lanjutnya.
Herman mengaku, keluarga dan korban N merasa terpukul atas tersebarnya hasil rangkaian visum tersebut.
“Jadi hasil yang beredar itu, ada foto bagian intim, buah dada [payudara] dan miss v, itu terbuka semua. Jadi kami kirimkan somasi dan bukti visum itu beredar,” jelasnya.
Saat ini, keadaan N masih dalam perawatan, psikologisnya terganggu. Korban juga dalam penyembuhan dengan psikolog.
Respons RS Bhayangkara
Terkait hal ini, Kepala RS Bhayangkara Polri Makassar Kombes Pol. dr. Bambang Priambodo memilih hemat bicara.
Bambang Priambodo meminta persoalan somasi ini disampaikan kepada Bidang Humas Polda Sulsel.
“Terima kasih. Mas bisa hubungi humas,” ujar Bambang saat dihubungi, Senin (25/8/2025).
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol. Didik Supranoto mengatakan, dugaan bocornya data visum dan foto intim korban N sedang dicari tahu.
“Sementara ini pihak rumah sakit sudah koordinasi dengan Dirreskrimsus untuk mengetahui kebocoran data tersebut,” kata Didik dalam pesan Whatsapp, Selasa (26/8/2025).
Pihak keluarga korban memberi waktu somasi 3 hari kepada RS Bhayangkara Polri Makassar. RS diminta meminta maaf, melakukan klarifikasi dan investigasi internal.