19/08/2025

Majesty.co.id

News and Value

Warga Tamalanrea Makassar Temui Appi Tolak Rencana PSEL, Ungkap Wilayah Terdampak

2 min read
Jika PLTSA tetap dibangun di Tamalanrea, maka akan berdampak buruk terhadap warga
Perwakilan warga Tamalanrea, Jamaluddin Mafi menyampaikan keterangan pers usai bertemu wali kota Munafri Arifuddin di Balai Kota, Selasa (19/8/2025). (Foto: Majesty.co.id/Suedi)

Majesty.co.id, Makassar – Belasan warga dari Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, menemui Wali Kota Munafri Arifuddin alias Appi untuk menyampaikan penolakan rencana pembangunan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) berbasis Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA).

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Mereka menyampaikan kekhawatiran bahwa kehadiran proyek PSEL di wilayah Tamalanrea Makassar akan membawa dampak buruk bagi masyarakat setempat.

Salah satu warga, Jamaluddin Mafi, menyampaikan keresahan masyarakat Tamalanrea saat bertatap muka dengan Wali Kota Appi di Balai Kota Makassar, Selasa (19/8/2025).

“Yang menjadi khawatir sangat lengkap, bahwa dengan kehadiran pembangkit listrik tenaga sampah ini kan melahirkan adanya pencemaran,” ujar Jamaluddin usai bertemu Appi.

Ia menambahkan, jika PLTSA tetap dibangun di Tamalanrea, maka akan berdampak buruk terhadap warga di wilayah Mula Baru, Tamala’lang, Klaster Alamanda, dan Klaster Akasia.

Lokasi PLTSA juga berdekatan dengan pemukiman serta sekolah.

“Bahwa lokasi yang direncanakan itu berbatasan langsung dengan kampung pemukiman. Ditambah dengan dekat SMAN 6 yang siswa dan yang kurang-lebih seribu setiap hari berada di situ yang kita khawatirkan bila ini terjadi akan dikena dampak lanjutan,” katanya.

Jamaluddin menegaskan bahwa persoalan ini menyangkut masa depan jangka panjang. “Karena ini menyangkut masalah rencana jangka panjang sampai 30 tahun,” tambahnya.

DPRD Makassar Juga Tolak


Lebih lanjut, Jamaluddin mengungkapkan bahwa DPR juga tidak menyetujui rencana pembangunan PLTSA di Tamalanrea.

“Sebelumnya juga ada pertemuan melalui DPRD yang mana DPRD telah menerima hal yang serupa sama tanggapannya dengan apa yang disampaikan DPR dengan pak wali bahwa pada prinsipnya DPR tidak menyetujui keberadaan pabrikan pembangkit listrik tenaga sampah di lokasi dekat pemukiman,” tegasnya.

WALHI Minta Proyek Dipindahkan


Di tempat yang sama, Divisi Transisi Energi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan, Fadli, turut menyayangkan jika proyek PSEL berbasis PLTSA ditempatkan di Tamalanrea.

“Warga datang ke sini ada lebih dari 200 orang menghadap ke pak wali dan meminta supaya lokasi ini dipindahkan atau dibatalkan Tamalanrea,” ujarnya.

Fadli juga menyoroti kajian Amdal yang dinilai tidak lengkap. “Dan terkait Amdal kami menemukan bahwa ternyata di kerangka acuan Amdal ini tidak ada kajian terkait dioksin,” ungkapnya.

Hal itu, lanjut Fadli, menjadi salah satu alasan utama warga merasa khawatir. “Jadi kenapa warga khawatir dengan kanker ya memang sangat wajar karena Kajiannya memang tidak membahas soal dioksin,” pungkasnya.


Penulis: Suedi

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.