15/08/2025

Majesty.co.id

News and Value

Atlet Sulsel Menangis: Pemprov Bayar Bonus PON Tak Sesuai Pergub-RDP

3 min read
Andi Sudirman pada pagi tadi hanya menyerahkan bonus atlet peraih medali emas Rp150 juta, perak 100 juta dan perunggu 50 juta.
Tangkapan layar. Atlet karate Sulsel Rizka Nur Fauziah menitikkan air mata mengetahui bonus medali PON Aceh-Sumut tidak sesuai saat hadir di rumah jabatan gubernur. (Foto: Tangkapan Layar/Herald Sulselbar)

Majesty.co.id, Makassar – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) telah menyerahkan bonus kepada atlet yang meraih medali pada PON Aceh-Sumut 2024.

Bonus atlet diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman pada acara Anti Mager di Kota Makassar, Jumat (27/6/2025).

Tapi, bonus atlet yang diserahkan Andi Sudirman secara simbolis tidak sesuai dengan peraturan gubernur (Pergub) Sulsel nomor 16 tahun 2024.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Andi Sudirman pada pagi tadi hanya menyerahkan bonus atlet peraih medali emas Rp150 juta, perak 100 juta dan perunggu 50 juta. Itu sudah termasuk atlet cabor beregu maupun individu.

Jumlah bonus yang diserahkan gubernur membuat atlet Sulsel merasa kecewa. Mereka tidak menyangka prestasi mereka tak sesuai yang dijanjikan.

Atlet karate Sulsel pada PON Aceh-Sumut, Nadya Baharuddin mengatakan, besaran bonus yang diserahkan hari ini tidak seperti yang disepakati dalam rapat dengar pendapat (RDP) DPRD Sulsel.

Menurut Nadya, saat RDP di Komis E DPRD Sulsel, atlet dijanji bonus medali emas Rp200 juta, perak Rp150 juta dan perunggu Rp100 juta. Jumlah itu sesuai bonus PON Papua 2021.

Namun, Dispora Sulsel hanya bisa membayar bonus 61 medali atlet PON sejumlah Rp6,7 miliar.

“Sementara yang sekarang ini disampaikan bapak Kadispora Rp6,7 miliar, padahal dijanji diperjuangkan di anggaran perubahan (selebihnya),” kata Nadya dalam rekaman wawancara di rumah jabatan gubernur.

Nadya yang meraih medali perak PON Aceh-Sumut kaget mengetahui besaran bonus tidak sesuai kesepakatan di DPRD Sulsel yang saat itu dihadiri Kadispora Suherman.

“Loh, kami juga kaget, pas sampai di sini sudah dikatakan sudah itu bonusnya, itu yang mutlak,” imbuh Nadya, yang meraih medali emas kata beregu karate putri PON Papua.

Tak pelak hal ini membuat mereka kecewa. Atlet karate Sulsel, Rizka Nur Fauziah terlihat menitikkan air mata mengetahui bonusnya tak sesuai.

Padahal mereka sudah menunggu 9 bulan dan berulang kali menuntut haknya kepada Pemprov Sulsel melalui Dispora.

Kadispora Sulsel Suherman menjelaskan, besaran bonus yang diserahkan karena anggaran tidak cukup.

Duit Dispora hanya Rp6,75 miliar untuk 61 medali yang diraih kontingen Sulsel pada PON Aceh-Sumut. Ia menyebut para atlet kecewa sebab jumlahnya jauh dari PON Papua.

“Yang lalu itu mereka mendapat emas 200, perak 150. Tapi dengan kondisi saat ini, dana yang kami bisa berikan hanya 150 (untuk medali emas),” kata Suherman.

Diberitakan sebelumnya, Komisi E DPRD Sulsel merekomendasikan bonus medali PON Aceh-Sumut dibayar bertahap atau dicicil.

Ketua Komisi E DPRD Sulsel Andi Tenri Indah mengatakan, Dispora Sulsel hanya memiliki anggaran Rp6,7 miliar. Jumlah bonus atlet dan pelatih serta mekanik Rp22 miliar.

Tenri Indah menyebut, kekurangan pembayaran bonus atlet sebesar Rp15 miliar lebih akan dilunasi pada APBD Perubahan Sulsel tahun 2025.

“Kekurangan yang ada sebesar Rp15,2 miliar itu akan diperjuangkan komisi E di anggaran perubahan untuk dibayarkan ke atlet PON yang meraih emas, perak dan perunggu,” kata Indah.

“Jadi kami di komisi E akan mengawal terkait proses pencairan bonus para atlet hingga tuntas,” imbuh anggota dewan dari Dapil Gowa-Takalar ini.

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.