02/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Dinas Pertanian Luwu Timur Gelar Gerakan Pengendalian OPT di Burau

2 min read
Dalam upaya menjaga produktivitas padi dan menjamin ketahanan pangan lokal.
Penyerahan cairan hama kepada petani di Kalatiri, Burau, Luwu Timur. (Foto: Warta Lutim)

Majesty.co.id, Burau – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur bersama IP3OPT Wilayah II Luwu melaksanakan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) di Klota Labongko, Desa Kalatiri, Kecamatan Burau, Senin (28/4/2025).

Kegiatan ini difokuskan untuk mengendalikan serangan hama seperti penggerek batang, serta penyakit hawar daun bakteri (kresek) dan blast, yang belakangan ini marak menyerang tanaman padi dan berpotensi menurunkan hasil panen petani.

Sebagai bentuk dukungan nyata, IP3OPT turut menyerahkan bantuan insektisida dan fungisida kepada para petani setempat.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lutim, Amrullah Rasyid, menegaskan pentingnya kekompakan petani dalam seluruh proses budidaya padi, mulai dari jadwal tanam hingga pengendalian hama secara kolektif.

“Dengan semangat kebersamaan, kita bisa menghadapi berbagai tantangan, termasuk serangan hama,” ujarnya dalam sambutan.

Sementara itu, petugas OPT mengingatkan pentingnya memilih varietas padi yang sesuai anjuran pemerintah, agar strategi pengendalian hama dan penyakit bisa berjalan lebih efektif.

“Mengetahui jenis varietas yang ditanam akan memudahkan dalam strategi pengendalian hama dan penyakit,” jelasnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Plh. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Siswanto, MP, Kepala UPTD Penyuluhan Hasan, SP, serta Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Burau M. Yusuf, SP.

Usai pelaksanaan gerakan pengendalian OPT, rombongan melanjutkan agenda monitoring dan evaluasi panen serta Gerakan Serap Gabah (Sergab) Petani di lokasi yang sama.

Untuk diketahui, hingga saat ini luas panen di Kecamatan Burau telah mencapai 30 hektare, dengan rata-rata produktivitas 7,5 ton per hektare, yang merupakan capaian membanggakan bagi petani di wilayah tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Kadis Amrullah juga menyinggung persoalan harga gabah.

Ia mengingatkan bahwa jika harga jual gabah berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP), maka petani harus segera melaporkan kepada Babinsa setempat agar dapat ditindaklanjuti.

Saat ini, pemerintah telah menetapkan HPP untuk Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram sebagai upaya melindungi petani dan menstabilkan harga pasar.

“Kita harus pastikan petani tidak dirugikan dan tetap mendapatkan harga yang layak,” tegas Amrullah.

Dengan langkah konkret ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Luwu Timur menegaskan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal. (Hzn/Ril/Adv)

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.