Wacana Evakuasi Warga Palestina, DPR Ingatkan Jangan Sampai seperti Ide Trump
3 min read
Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin. (Foto: Instagram/tbhasanuddinofficial)
Majesty.co.id, Jakarta — Rencana Pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi warga Gaza korban perang ke tanah air menuai perhatian serius dari Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin.
Ia menekankan bahwa dukungan terhadap kemerdekaan Palestina merupakan amanat konstitusional bangsa Indonesia, namun evakuasi besar-besaran harus dipikirkan secara matang agar tidak bertentangan dengan semangat tersebut.
“Tugas sejarah kita adalah mendorong dan mendukung bangsa-bangsa untuk merdeka. Itu jelas disebutkan dalam Pembukaan UUD 1945. Maka dari itu, dalam konteks kemerdekaan Palestina, Indonesia wajib memberikan dukungan, termasuk bantuan kemanusiaan,” ujar TB Hasanuddin dalam keterangan rilisnya kepada wartawan, Jumat (11/4/2025).
Pria yang akrab disapa Kang TB itu mengingatkan bahwa hak kemerdekaan Palestina harus diwujudkan di tanah mereka sendiri, bukan di tempat lain.
Ia menilai bahwa langkah relokasi ke luar wilayah Palestina dapat melemahkan eksistensi bangsa tersebut.
“Kemerdekaan itu harus didapatkan oleh bangsa Palestina, merdeka di tanahnya sendiri yang menjadi hak mereka. Kita tidak boleh membiarkan mereka terusir,” tegasnya.
Apresiasi disampaikan terhadap niat baik pemerintah yang ingin membantu rakyat Palestina melalui evakuasi, namun Kang TB menekankan bahwa langkah tersebut harus didasari perencanaan yang sangat matang, khususnya soal kepastian pemulangan mereka ke tanah airnya.
“Mengevakuasi mereka itu niat baik yang harus diapresiasi. Tapi harus dipertimbangkan secara matang. Apakah mereka yang dievakuasi itu warga Palestina yang sakit, terluka, dan bisa dipulihkan, lalu dengan mudah kembali ke tanah airnya?” ujarnya.
Ia menyoroti kekhawatiran bahwa Israel bisa saja menghalangi pemulangan warga Palestina yang telah dirawat atau mengungsi ke Indonesia.
Menurutnya, kondisi tersebut justru bisa mengarah pada upaya sistematis penghapusan etnis Palestina dari wilayahnya sendiri.
“Kalau mereka tidak bisa kembali, justru ini bisa sejalan dengan upaya penghapusan etnis (genosida) yang dilakukan Israel. Karena tujuan Israel adalah merebut wilayah dan mengusir warga Palestina,” kata Legislator dari Dapil Jawa Barat IX itu.
Diketahui sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rencana evakuasi warga Gaza dalam kunjungannya ke Antalya, Turkiye.
Ia menyebut kemungkinan mengevakuasi 1.000 warga Palestina dalam tahap awal, sebagai bentuk kepedulian terhadap krisis kemanusiaan di Gaza.
Namun Prabowo menegaskan bahwa rencana ini masih dalam tahap konsultasi dengan pemimpin Palestina dan negara-negara di kawasan.
“Ya, itu tawaran kami untuk ikut serta membantu masalah kemanusiaan, penderitaan rakyat Palestina yang begitu dahsyat. Kami ingin berbuat sesuatu,” ujar Presiden Prabowo.
Namun TB Hasanuddin mengingatkan agar langkah tersebut tidak dijadikan celah oleh kekuatan asing yang memiliki agenda terselubung, seperti wacana relokasi warga Palestina ke negara lain yang pernah disuarakan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump.
“Apa yang sebenarnya dibutuhkan Palestina? Apakah bantuan medis, logistik, atau evakuasi besar-besaran seperti yang pernah diusulkan Donald Trump? Kalau itu sejalan dengan ide Trump, patut kita waspadai. Karena pasti ada tujuan lain di baliknya,” ucap Kang TB.
Ia menutup dengan penekanan bahwa proses evakuasi harus menjamin hak kembali warga Palestina. Tanpa jaminan tersebut, ia menyarankan agar rencana itu ditunda demi menjaga semangat kemerdekaan Palestina.
“Mengevakuasi ribuan orang ke Indonesia harus dipikirkan dampak, efek, dan mekanisme pemulangannya. Kalau tidak bisa kembali, sebaiknya jangan dilakukan. Biarkan mereka merdeka di negerinya sendiri, dan kita harus mendukung sepenuhnya,” tutupnya.
Sumber: Parlementaria/DPR.go.id
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok
