Munafri harap Kolaborasi Daerah Tetangga Tekan Harga Pangan di Makassar
3 min read
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin pada High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di kantor gubernur Sulsel, Makassar, Kamis (6/3/2025). (Foto: Humas Diskominfo Makassar)
Majesty.co.id, Makassar – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menghadiri High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sulawesi Selatan yang digelar di ruang pola kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Makassar, Kamis (6/3/2025).
Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dan Wakilnya, Fatmawati Rusdi, Ketua DPRD Makassar, Kapolda Sulsel, kepala daerah se-Sulsel, Ketua Harian TPID Sulsel, serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel.
Agenda utama pertemuan ini adalah membahas langkah-langkah pengendalian inflasi serta memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Munafri menekankan pentingnya kolaborasi antara daerah penghasil dan daerah konsumen untuk menjaga kelancaran distribusi dan mengantisipasi lonjakan harga selama periode HBKN.
“Kami sangat bergantung dari daerah penghasil sampai ke kami sebagai end user. Yang harus dipantau adalah yang di tengah-tengahnya,” ujar Munafri.
Ia juga meminta dukungan dari daerah penghasil seperti Kabupaten Gowa, Maros, dan Takalar untuk memperkuat pasokan bahan pokok ke Makassar, yang memiliki permintaan tinggi terhadap komoditas pangan.
“Kami mohon teman di daerah penghasil seperti Gowa, Maros, Takalar untuk jadi supporting di Makassar,” katanya.
Salah satu komoditas yang menjadi perhatian khusus adalah cabai, yang kerap mengalami fluktuasi harga.
Munafri melihat ini sebagai peluang bagi daerah tetangga yang memiliki lahan pertanian luas untuk memenuhi kebutuhan pasar di Makassar.
“Cabai ini memang jadi persoalan umum. Persoalan yang menurut saya jadi opportunity bagi tetangga kami yang punya lahan pertanian besar seperti Gowa, Maros, Takalar yang memberi pasokan ke Makassar yang punya permintaan tinggi. Karena kami di Makassar ini tidak punya pasar induk untuk mengontrol harga,” jelasnya.
Strategi Pengendalian Inflasi melalui Pertanian Perkotaan
Untuk menekan laju inflasi, Pemkot Makassar berencana mengembangkan pola pertanian lahan sempit sebagai strategi memperkuat ketahanan pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada pasokan luar daerah.
“Tahun ini Makassar akan fokus pola pengembangan pertanian lahan sempit. Minimal 20 persen bisa membantu menahan laju inflasi,” sebut Munafri.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa program pertanian perkotaan ini akan terintegrasi dengan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna menciptakan ekosistem ekonomi yang saling menguntungkan antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga keuangan.
“Program ini akan terhubung dengan KUR sehingga pola yang akan kita lakukan adalah pola tersistem yang saling menguntungkan,” pungkasnya.
Dengan berbagai langkah ini, diharapkan stabilitas harga dan pasokan bahan pokok di Makassar dapat terjaga, terutama menjelang momen HBKN Ramadan dan Idulfitri. (Ril/Adv)
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok