Penampakan Rumah Banjir di Bukit Baruga: Properti Kalla Grup Seharga Rp1,1 miliar
3 min read
Klaster Bali Thai yang terendam banjir di Perumahan Bukit Baruga, Kota Makassar. (Foto: Majesty.co.id/Suedi)
Majesty.co.id, Makassar – Perumahan Bukit Baruga di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, menjadi sorotan publik. Itu setelah kawasan elit ini terendam banjir pada Rabu (12/2/2025).
Banjir yang merendam properti milik Kalla Grup tersebut diprotes penghuninya pada Selasa (18/2/2025). Mereka menuntut ganti rugi karena bahasa pemasaran pada brosur Bukit Baruga diklaim bebas banjir.
Ada tiga klaster di Bukit Baruga terendam banjir, yakni Java 3, Bali Thai dan Bali Regency. Khusus klaster terakhir tersebut, satu unit rumah di kawasan tersebut dibanderol Rp1,1 miliar.
Kondisi Pasca Banjir
Pasca banjir, Majesty.co.id menyambangi Bukit Baruga untuk melihat deretan rumah yang diklaim bebas banjir pada Sabtu (22/2/2025). Di sana masih tersisa jejak banjir.
Di klaster Java 3, warga masih berusaha mengeringkan perabotan rumah tangga, seperti kasur dan peralatan elektronik, akibat banjir yang melanda beberapa hari sebelumnya.

Seorang petugas kebersihan di Java 3 yang namanya tak ingin disebut, mengungkapkan, ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.
Bahkan di Jalan Kaliurang, yang masih berada di dalam cluster Java 3, air bahkan setinggi dada.
“Di sini kemarin air sampai pinggang ji. Tapi yang di sana, di Kaliurang (Jalan Kaliurang), sampai dada,” ujarnya sambil menunjuk lokasi yang terdampak paling parah.
Mayoritas rumah di Java 3 merupakan bangunan dua lantai, berbeda dengan cluster Bali Thai, yang sebagian besar rumahnya hanya memiliki satu lantai.
Akibatnya, kawasan Bali Thai juga terdampak cukup parah karena luapan air dari perumahan sekitarnya serta sungai yang meluap.
Seorang penghuni klaster Bali Thai yang tengah menjemur perabotan rumahnya mengatakan, ketinggian air di depan rumahnya mencapai sekitar satu meter.
“Kurang lebih lah (satu meter tinggi air). Yang lain ada, kulkas, kalau di rumah nggak ada,” ungkap warga tersebut, yang enggan disebutkan namanya.

Banjir ini menyebabkan banyak kerugian material bagi warga, mulai dari perabotan hingga barang elektronik seperti kulkas dan lainnya.
Hingga kini, warga masih berharap ada tanggung jawab dari pihak pengembang atas musibah yang mereka alami.
Janji Pihak Baruga
Manajemen Bukit Baruga melalui Chief Operating Officer KALLA Land, M. Natsir Mardan mengatakan bahwa pihaknya, tengah menyusun strategi untuk melakukan ganti rugi warga terdampak banjir.
“Terkait dengan ganti rugi tadi, sekali lagi ini kami akan rilis setelah diskusi dengan pihak manajemen, bentuknya seperti apa, syaratnya seperti apa,” kata Natsir Mardan kepada awak media di Bukit Baruga, Selasa.
Selain itu, Natsir Mardan juga mengupayakan agar banjir di pemukiman warga ini tidak terjadi lagi, pihaknya berencana membangun tanggul di beberapa titik rawan banjir.
“Kami akan melakukan hal tindakan secara teknis agar ada rasa aman dari warga untuk ke depan tidak terjadi hal yang serupa,” ungkapnya.

Ia juga mengaku bahwa perumahan ini telah mengantongi semua izin sebelum dilakukan pembangunan, seperti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
“Tahun 2016 sebelum kita membangun itu sudah ada izin dari PU Maros yang memperlihatkan bahwa antara PL (Pemantauan Lingkungan) banjir Maros, PL banjir Maros Mongcongloe, dan PL banjir jalan dan rumah, itu aalan dan rumah sudah di atas PL banjir,” pungkas Natsir Mardan.
Penulis: Suedi
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok