IAKN Toraja dalam Sorotan: Plagiasi hingga Dugaan Rasuah
3 min read
Kampus 1 Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja di Kabupaten Tana Toraja. (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id, Makale – Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja di Kabupaten Tana Toraja menjadi sorotan. Setelah mencuat isu dugaan plagiasi karya ilmiah, kini beredar dugaan adanya berbagai indikasi kecurangan yang mengarah pada tindakan korupsi atau rasuah.
Seorang narasumber internal IAKN Toraja yang namanya tak ingin disebut mengatakan, terdapat sejumlah persoalan yang perlu diselidiki aparat penegak hukum di kampus tersebut.
Masalah-masalah ini diduga telah berlangsung lama tanpa ada penyelesaian yang jelas. Ia mencontoh pembangunan kampus di Kurra yang cenderung dipaksakan.
“Juga soal intrik selisih harga pembebasan lahan di kampus Mengkendek dan dugaan mark up harga lahan di Tampo, samping bandara. Begitu juga dengan keteledoran kampus yang dengan beraninya membangun gedung di depan aula yang ternyata lahannya bermasalah,” kata sumber dalam keterangannya, Rabu (22/1/2025).
“Lahan itu digugat dan para penggugat menang di MA [Mahkamah Agung],” imbuh dia.
Rektor IAKN Toraja, Agustinus belum dapat dikonfirmasi mengenai dugaan ini. Pesan WhatsApp yang dikirim belum dijawab yang bersangkutan.
Tidak hanya persoalan pembangunan infrastruktur, narasumber menyebut bahwa juga terjadi dugaan pemotongan dana kartu indonesia pintar (KIP) di IAKN Toraja.
” tu baru beberapa persoalan, belum lagi soal dugaan pemotongan dana bantuan KIP. Semua itu perlu diselidiki,” tegas dia.
Terkait pemotongan dana bantuan KIP, diketahui sekitar 250 mahasiswa diduga mengalami pemotongan bantuan sebesar satu juta rupiah per mahasiswa pada tahun akademik 2020-2021. Hingga kini, kasus ini masih belum terselesaikan.
APH Diminta Turun Tangan
Sumber lainnya yang dikonfirmasi terkait isu tersebut tidak menampik adanya dugaan kecurangan. Ia menjelaskan bahwa pihak kampus telah mengerahkan satuan audit internal untuk melakukan pendalaman.
“SPI menemukan adanya dugaan penyimpangan dalam beberapa persoalan tersebut. Untuk itu, perlu terus dilakukan pendalaman terkait kerugian yang ada. Bila bukti-bukti telah terkumpul, maka secara kelembagaan IAKN sebaiknya meneruskannya ke Inspektorat atau bahkan aparat penegak hukum,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Soal ini tidak boleh main-main. Pihak kampus perlu berdiri tegak lurus bersama Menteri Agama RI dalam upaya memberantas segala bentuk tindakan yang mengarah pada korupsi, sesuai amanat beliau pada peringatan Hari Anti Korupsi baru-baru ini.”
Selain itu, sumber yang sama menyatakan bahwa pihak kampus sangat terbuka jika aparat penegak hukum, seperti Kejati Sulsel atau Kepolisian, menindaklanjuti dugaan-dugaan tersebut, termasuk kemungkinan keterlibatan Rektor sebelumnya.
“Silakan, ini sangat terbuka. Ini adalah pintu masuk. Siapapun yang terbukti melakukan kecurangan agar dapat diproses lebih lanjut. Dalam waktu dekat, akan ada aksi di Kejati Sulsel untuk mendesak penanganan kasus-kasus tersebut. Rencana aksinya pekan depan,” tutupnya.
Mahasiswa Gelar Aksi Refleksi
Sementara itu, Rabu (22/1/2025) sejumlah mahasiswa menggelar aksi refleksi di kampus 1 Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja terkait isu-isu tersebut.
Presiden BEM IAKN Toraja, Imanuel, dalam orasinya meminta klarifikasi dari pihak kampus terkait tuduhan plagiasi, indikasi mark up pembelian lahan di masa kepemimpinan rektor lama.
Tak hanya itu, mahasiswa juga meminta penjelasan dugaan penyimpangan bantuan KIP bagi mahasiswa yang terjadi di masa kepemimpinan Joni Tapingku.
“Kami menyuarakan sejumlah kasus ini murni demi kebaikan institusi, bukan atas arahan atau misi khusus dari kelompok tertentu,” tegasnya.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok