Rakerprov KONI Sulsel Singgung Minimnya Dana Hibah hingga Kesiapan Pra-Porprov
3 min read
Rapat kerja provinsi KONI Sulsel di Makassar, Jumat (27/12/2024). (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id, Makassar – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) 2024 secara daring melalui Zoom Meeting dari kantor KONI Sulsel, Makassar, Jumat (27/12/2024).
Salah satu poin krusial dalam Rakerprov KONI Sulsel ini adalah minimnya anggaran dana hibah yang digelontorkan pemerintah pada 2025.
Rakerprov ini diikuti perwakilan KONI Pusat, Ketua Umum KONI Sulsel, pengurus KONI Sulsel, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sulsel, 67 Pengurus Provinsi Cabang Olahraga (Pengprov Cabor), serta KONI Kabupaten-Kota se-Sulsel.
Ketua Umum KONI Sulsel Yasir Machmud, menekankan pentingnya forum ini untuk mempersiapkan pelaksanaan Pra Pekan Olahraga Provinsi atau Pra-Porprov Sulsel 2025. 2025 dan menyusun strategi demi suksesnya Porprov Sulsel 2026.
“Melalui Rakerprov ini, kita berharap dapat menghasilkan langkah-langkah konkret untuk mempersiapkan atlet dan meningkatkan kualitas pembinaan olahraga di Sulsel,” kata Yasir dalam keterangan tertulis.
Keluhan Minimnya Anggaran
Rakerprov 2024 terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama membahas laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahun anggaran 2024 serta pemaparan anggaran hibah tahun 2025 yang hanya sebesar Rp 2,5 miliar.
Sesi kedua membahas isu-isu strategis, seperti evaluasi terhadap Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga (PERMENPORA) Nomor 14 Tahun 2024, penyempurnaan peraturan KONI terkait Porprov XVIII 2026.
Rapat ini juga membahas kebutuhan anggaran pelaksanaan babak kualifikasi Pra-Porprov 2025 yang akan berlangsung pada Maret hingga Desember 2025.
Sebanyak 45 cabang olahraga yang akan berlaga di Porprov XVIII menyampaikan keprihatinan mereka terhadap minimnya anggaran hibah.
Keluhan itu salah satunya datang dari Sekretaris Umum Persatuan Tinju Indonesia atau Pertina Sulsel, Sri Syahril. Dia menilai, anggaran sebesar Rp2,5 miliar tidak mencukupi untuk pembinaan atlet dan persiapan kualifikasi.
“Dengan anggaran rutin KONI Sulsel sebesar Rp 900 juta, hanya tersisa Rp 1,6 miliar untuk mendukung 45 cabang olahraga. Ini sangat terbatas,” ujarnya.
Solusi dan Langkah Strategis
Merespons keluhan tersebut, Yasir Machmud membentuk 11 tim perumus yang terdiri dari wakil ketua KONI Sulsel, perwakilan KONI Kabupaten/Kota, dan Pengprov Cabor. Tim ini akan menyusun rekomendasi terkait empat isu utama:
1. Kajian kritis terhadap PERMENPORA No. 14 Tahun 2024.
2. Penambahan alokasi anggaran hibah tahun 2025.
3. Kesiapan Kabupaten Wajo sebagai tuan rumah PORPROV XVIII 2026.
4. Persiapan 45 cabang olahraga untuk Pra-PORPROV 2025.
Koordinator Steering Committee Rakerprov KONI Sulsel Attok Suharto menutup Rakerprov dengan harapan semua pihak bekerja sama untuk mengatasi keterbatasan anggaran dan meningkatkan pembinaan atlet.
“Kita harus memastikan seluruh aspek, mulai dari anggaran hingga teknis pelaksanaan, berjalan dengan baik untuk mencapai kesuksesan Porprov XVIII 2026,” tutupnya.
Rapat ini menjadi momentum penting bagi KONI Sulsel untuk merumuskan langkah strategis demi memajukan olahraga dan mengukir prestasi di ajang regional mendatang.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok