BPOM Luncurkan Layanan Izin Edar Berbasis Kecerdasan Buatan
2 min read
Kepala BPOM Taruna Ikrar meluncurkan izin edar obat bahan alam dan kosmetik berbasis kecerdasan buatan. (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id, Jakarta — Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) meluncurkan layanan publik berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) pertama untuk proses izin edar obat bahan alam dan kosmetik.
Inovasi AI BPOM sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan modernisasi birokrasi dan peningkatan mutu pelayanan publik.
Peluncuran layanan izin BPOM berbasis AI ini menjadi jawaban atas berbagai tantangan dalam proses registrasi produk, seperti lamanya waktu pemrosesan, kesenjangan informasi, dan kompleksitas regulasi.
Teknologi AI yang dihadirkan BPOM dirancang untuk mempercepat analisis data, meningkatkan akurasi verifikasi, serta memudahkan pelaku usaha memahami persyaratan melalui virtual assistant berbasis AI.
Kepala BPOM Taruna Ikrar menegaskan bahwa inovasi ini merupakan “lompatan transformasional” untuk menghadirkan layanan publik yang lebih efisien, transparan, dan responsif.
Selain inovasi digital, BPOM juga memperkuat Program Orang Tua Angkat (OTA) UMKM, yaitu skema pendampingan yang melibatkan industri besar untuk membantu UMKM naik kelas.
Hingga saat ini, 30 perusahaan telah menjadi orang tua angkat bagi 46 UMKM di sektor obat tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetik.
Melalui program ini, industri memberikan pendampingan teknis, dukungan produksi, hingga fasilitasi perizinan agar produk UMKM memenuhi standar keamanan dan mampu bersaing di pasar ekspor.
Taruna Ikrar menyampaikan bahwa program tersebut merupakan bentuk keberpihakan kepada UMKM, sebagaimana dipesankan Presiden Prabowo dalam berbagai forum ekonomi nasional.
Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan pelaku usaha kecil akan memperkuat ekosistem inovasi sekaligus membuka peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
“Industri besar bukan hanya mitra, tetapi penopang kemajuan UMKM,” ujarnya.
BPOM memastikan transformasi digital melalui teknologi AI berjalan seiring dengan penguatan integritas layanan publik, termasuk transparansi proses dan pencegahan korupsi.
Dengan inovasi dan kolaborasi tersebut, BPOM menegaskan komitmennya untuk melindungi kesehatan masyarakat, mempermudah pelaku usaha, serta mendorong kontribusi sektor obat dan makanan terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional.
