Di depan Tim Penilai, Puspa Paparkan 8 Aksi Konvergensi Luwu Timur Turunkan Stunting
3 min read
Wakil Bupati Luwu Timur (Lutim), Puspawati Husler mengikuti zoom meeting Tim Penilai Provinsi Sulawesi Selatan untuk pencegahan stunting. (Foto: Warta Lutim)
Majesty.co.id, Malili – Wakil Bupati Luwu Timur (Lutim), Puspawati Husler, selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), memaparkan capaian dan strategi 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di hadapan Tim Penilai Provinsi Sulawesi Selatan.
Presentasi ini berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting, Rabu (28/5/2025), dan dipusatkan di Aula Media Centre Diskominfo-SP Lutim.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari evaluasi rutin terhadap kinerja kabupaten-kota dalam upaya percepatan penanganan stunting.
Dalam pemaparannya, Puspawati menyampaikan bahwa berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 dan 2022 serta Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting di Lutim sempat meningkat hingga 26 persen.
“Namun, berkat kerja keras lintas sektor dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat, pada tahun 2024 angka stunting berhasil ditekan menjadi 21,8 persen, atau mengalami penurunan sekitar 4,2 persen dari tahun sebelumnya,” ungkap Wabup Puspawati Husler.
Ia menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan indikator positif dari keberhasilan berbagai intervensi yang telah dilakukan.
“Hal ini mencerminkan bahwa anak-anak kita tumbuh lebih sehat, keluarga lebih bahagia, dan masa depan Lutim semakin cerah,” ujarnya.
“Bersama kita wujudkan Lutim yang maju dan sejahtera,” kata Wabup Puspawati Husler.
Selain memaparkan delapan aksi konvergensi, Puspawati juga memperkenalkan sejumlah inovasi daerah yang mendukung percepatan penurunan stunting.
Di antaranya Gerakan Menikah Sehat Menuju Generasi Cemerlang (Gemilang), Mata Buntu (Jemput Rawat Inap Ibu Hamil Terpantau), Papan Kosavids, Teko Panas (Teh Kelor Kaya Manfaat Bagi Ibu Hamil), Bilik Siap Nikah, Pangkilan Candu (Pantau Keliling Ibu Hamil), dan Pos Penting (Posyandu Pencegahan Stunting).
Kepala Bapelitbangda Lutim, Dohri Ashari, menambahkan bahwa pada tahun 2025 seluruh desa telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp85 miliar untuk intervensi sensitif, termasuk dalam upaya menurunkan angka stunting.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak terhadap program ini.
“Tak hanya itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Luwu Timur juga turut serta memberikan bantuan kepada anak-anak terdampak stunting, sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan,” tambahnya.
Presentasi ini menjadi bukti nyata sinergi dan komitmen lintas sektor Pemerintah Kabupaten Lutim dalam menekan angka stunting secara berkelanjutan.
Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah kepala OPD dan instansi terkait, termasuk Bapelitbangda, DP2KB, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Diskominfo-SP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Perikanan, Satpol PP, DPMD, DLH, Dinsos P3A, Dinas PUPR, serta TP PKK Kabupaten Lutim. (Ril/Adv)
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok