26/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Kejamnya Israel, Bayi Zeinab dan 83 Anak di Gaza Meninggal Kelaparan

3 min read
Kematian tragis ini terjadi akibat kelaparan parah dan kekurangan gizi yang melanda wilayah tersebut di tengah blokade berkepanjangan oleh Israel.
Kondisi bayi berusia 6 bulan, Zeyneb Abu Halib, sebelum meninggal dunia akibat malnutrisi, disemayamkan di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Gaza, Palestina, pada 25 Juli 2025. (Foto: Tangkapan Layar/Instagram/trtworld)

Majesty.co.id – Seorang bayi perempuan Palestina bernama Zeinab Abu Halib meninggal dunia pada Jumat (25/7/2025) di Rumah Sakit Nasser, Jalur Gaza selatan.

Kematian tragis ini terjadi akibat kelaparan parah dan kekurangan gizi yang melanda wilayah tersebut di tengah blokade berkepanjangan oleh Israel.

Menurut laporan Anadolu Agency, sumber medis menyebut bahwa bayi Zeinab yang baru berusia beberapa bulan, tidak mampu bertahan hidup setelah berhari-hari tanpa asupan susu maupun nutrisi memadai.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

“Dia dibiarkan menghadapi kelaparan tanpa susu di bawah blokade Israel yang menyesakkan,” ujar sumber tersebut.

Foto-foto terakhir Zeinab memperlihatkan tubuhnya yang sangat kurus, tulang rusuk menonjol tajam di balik kulit tipisnya.

Kontras mengharukan terlihat pada foto sebelumnya saat ia masih sehat, tersenyum ceria dengan pakaian warna-warni dan diberi julukan “Zeinab sang Ratu”.

Kematian Zeinab menjadi bagian dari tragedi yang lebih besar akibat zionis Israel yang memblokade bantuan ke Gaza.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, hingga saat ini 122 orang telah meninggal dunia akibat malnutrisi, termasuk 83 di antaranya adalah anak-anak.

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Munir al-Bursh, mengonfirmasi bahwa dalam 24 jam terakhir saja, sembilan warga Palestina, termasuk dua anak-anak, meninggal akibat kelaparan.

Laporan terbaru juga mencatat 26.677 kasus kekurangan gizi aktif di Gaza dan lebih dari 260.000 anak di bawah usia lima tahun dalam kondisi sangat rawan pangan.

Badan-badan PBB dan lembaga kemanusiaan lokal telah memperingatkan potensi terjadinya kematian massal anak-anak jika situasi ini tidak segera ditangani.

Sejak 2 Maret 2025, Israel menghentikan pelaksanaan gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Hamas, serta menutup penyeberangan perbatasan Gaza.

Akibatnya, ratusan truk bantuan kemanusiaan kini terlantar di perbatasan dan tidak bisa memasuki wilayah Gaza.

Kantor Media Pemerintah Gaza sebelumnya juga menyatakan bahwa wilayah itu telah berada di ambang “kematian massal” setelah lebih dari 140 hari penutupan akses bantuan.

Lebih dari 59.000 Warga Palestina Tewas


Serangan udara dan darat Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 59.600 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Di samping korban akibat kekerasan langsung, jumlah kematian karena kelaparan meningkat tajam dalam beberapa minggu terakhir.

Distribusi bantuan kemanusiaan pun menjadi sorotan karena dinilai tidak efektif. Sejumlah pihak mengkritisi lembaga kemanusiaan Gaza yang dinilai gagal menyalurkan bantuan secara merata dan adil.


Sumber: Middle East Monitor

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.