01/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Sudah 2 tahun Program Air Bersih Huadi Group Bantu Masyarakat Bantaeng

4 min read
Air bersih bisa langsung dikonsumsi
Tempat penampungan air bersih dari program CSR Huadi Group yang berada di Desa Papanloe, Pajukkukang, Bantaeng, Sulawesi Selatan. (Foto: Istimewa)

Majesty.co.id, Bantaeng – Perusahaan smelter Huadi Group telah menggelontorkan berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) sejak kehadirannya di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Salah satu CSR yang telah disalurkan Huadi Grup adalah program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yakni infrastruktur air bersih berupa sumur bor.

Program tersebut diluncurkan sejak Maret 2020, kini semakin dirasakan manfaatnya bagi masyarakat di lingkungan Huadi Group.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Hal tersebut diakui warga Dusun Mawang, Desa Papanloe, Besse. Ia mengaku terbantu dengan kehadiran program CSR air bersih dari Huadi Group ini.



Bukan hanya untuk kebutuhan rumahan saja, bahkan ia mengaku pernah memanfaatkan air sumur bor itu untuk keperluan usaha batu bata.

“Bagus, air lancar terus. Kebutuhan di rumah selalu terpenuhi, tidak ada keluhan (air jernih). Dulu pernah kupakai bikin batu, tapi sekarang tidak mi’ kan orang-orang bilang bisa ji’ dipakai (untuk keperluan bisnis), tapi tidak mi’ untuk kebutuhan pribadi saja karena suami juga sudah kerja di perusahaan,” kata Besse saat ditemui di kediamannya, Kamis (25/4/2024).

Bukan hanya Besse yang merasakan manfaat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) air bersih ini, warga lainnya, Jumarang, mengakui bahwa pihak perusahaan selalu bergerak cepat dalam menuntaskan keluhan-keluhan warga terkait pengadaan air bersih tersebut.

Misalnya, kata Jumarang, jika terdapat kerusakan pipa atau kehabisan token listrik, maka perusahaan selalu mengambil langkah cepat untuk menanggulangi keluhan itu.

“Tidak ada masalah, begitu token listrik untuk mesin pompanya habis, perusahaan langsung isikan. Ada kerusakan langsung diperbaiki, cepat,” tutur Jumarang.

Terpisah, warga Dusun Balla Tinggia, Murni menilai program tersebut sangat berhasil. Sebab kebermanfaatannya begitu dirasakan oleh warga setempat.

Kata dia, semua warga yang berada di dusun Balla Tinggia diberi akses untuk mendapatkan air bersih. “Siapa saja yang tidak ada airnya, pergi kasi mengalir,” ujarnya.

Bisa Langsung Dikonsumsi


Tidak sampai di situ saja, kata Murni, air sumur bor ini tidak mengandung zat kapur. Sehingga, air tersebut bisa langsung dikonsumsi.

“Bersih sekali tidak ada zat kapurnya. Alhamdulillah bisa langsung minum. Itu ji’ juga biasa sekeluarga langsung minum,” ujarnya.

Diketahui program sumur bor dari Huadi Group ini menyasar dua desa, yakni Desa Papanloe dan Desa Borongloe.

Di Desa Papanloe, terdapat empat titik infrastruktur sumur bor, yakni tiga di dusun Mawang dan satu di Dusun Balla Tinggia.



Sementara di Desa Borongloe, terdapat satu titik infrastruktur sumur yang mengaliri sepanjang Dusun Balla Borong dan Dusun Lembang Loe.

Terpisah, Community Development HBIP, Andi Dwi Fitra Kusuma mengatakan, pihaknya terus memantau program ini secara berkala. Hal itu merupakan wujud komitmen perusahaan atas penyelenggaraan CSR.

“Kita tidak sekadar membangun infrastruktur sarana air bersih, tetapi lebih dari itu, wujud komitmen kami atas keberlanjutan program-program TJSL atau lebih dikenal CSR ini, adalah memfasilitasi kelancaran program air bersih untuk masyarakat,” kata Dwi.

Dwi juga berharap dengan adanya bantuan bersumber dari CSR ini, bisa memberikan dampak bagi masyarakat.

“Kami di Huadi Group terus berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga program air bersih itu. Kami perbaiki jika ada keluhan dari masyarakat, misalnya pipa, segera kami ganti, atau kehabisan token listrik kami fasilitasi semua itu. Seperti itulah komitmen kami atas terselenggaranya program CSR yang berkelanjutan,” jelasnya.

Selain itu, dia juga menyebut program ini melibatkan warga sekitar lokasi pembangunan infrastruktur sumur bor. Pelibatan warga ini mulai dari penggalian dan instalasi jalur perpipaan, hingga pengelasan menara tandong.

“Mengapa ini masuk dalam program CSR di bidang pemberdayaan, karena proses pembangunan infrastrukturnya dulu itu betul-betul melibatkan warga bergotongroyong. Sewaktu pengerjaannya dulu, warga yang terlibat diberi juga upah. Jadi memang betul-betul ada asas manfaat bagi warga,” jelasnya. (*)

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.