Hipermata Kecam Anggota Provos Polrestabes Makassar Seret Mahasiswa Demo
2 min read
Kolase foto. Tangkapan layar video saat aksi unjuk rasa mahasiswa Hipermata direpresi anggota polisi di Mapolrestabes Makassar. (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id, Makassar — Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Pelajar Mahasiswa Takalar (PB Hipermata), Muh. Nasrum, mengecam keras tindakan represif yang dilakukan oleh sejumlah oknum polisi dari Polrestabes Makassar terhadap kadernya saat menggelar aksi demonstrasi, Jumat (20/6/2025).
Aksi tersebut digelar di depan Kantor Polrestabes Makassar sebagai bentuk protes terhadap lambannya penanganan kasus pencurian handphone yang terjadi di Asrama 1 Hipermata.
Namun, unjuk rasa damai itu berujung ricuh setelah salah satu peserta aksi, Muh. Adrian Maulana—mahasiswa UIN Alauddin Makassar—dilaporkan diseret dan ditarik paksa oleh sejumlah personel polisi.
“Dalam insiden itu, tiga orang polisi yang mengenakan Baret Provos menjadi aktor paling anarkis yang menyeret kader kami secara paksa. Ini bentuk premanisme yang tidak bisa kami tolerir,” tegas Muh. Nasrum dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/6/2025).
Nasrum menyatakan tindakan tersebut mencederai nilai-nilai demokrasi dan mencoreng citra institusi kepolisian sebagai pengayom masyarakat.
“Atas nama PB Hipermata, kami mengutuk keras segala bentuk premanisme dan kekerasan aparat. Polrestabes Makassar telah gagal menunjukkan profesionalismenya dalam mengawal aksi demonstrasi mahasiswa,” ucapnya.
PB Hipermata juga mendesak Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana untuk segera meminta maaf secara terbuka dan memberikan sanksi tegas kepada personel yang terlibat.
“Kapolrestabes harus bertanggung jawab atas insiden memalukan ini. Kami minta permintaan maaf terbuka dan penindakan tegas kepada semua aparat yang terlibat,” lanjut Nasrum.
Ia memperingatkan, apabila tuntutan tersebut tidak dipenuhi, pihaknya siap menggelar aksi lanjutan dengan massa yang lebih besar.
“Jika tidak ada tindak lanjut, kami akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar. Ini bentuk perlawanan terhadap arogansi kekuasaan,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Polrestabes Makassar, termasuk Kapolrestabes Kombes Arya Perdana, belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.
Penulis: Arya Wicaksana
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok