Rektor Lemah, Mesin 2 Ton Bebas Masuk UIN Alauddin Hasilkan Uang Palsu
2 min read
Mesin offset yang digunakan kepala perpustakaan UIN Alauddin, Andi Ibrahim memproduksi uang palsu di kampus 2 UIN Alauddin, Samata, Gowa. (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id, Makassar – Desakan mundur dari jabatan Rektor UIN Alauddin Makassar semakin kencang ditujukan kepada Hamdan Juhannis, usai Polda Sulsel bersama Polres Gowa mengumumkan para tersangka sindikat uang palsu yang dimotori kepala perpustakaan UIN Alauddin Andi Ibrahim.
Hamdan Juhannis dinilai gagal menjadi pemimpin dan sangat buruk dalam hal pengawasan. Pasalnya, mesin pencetak uang palsu berbobot 2,5 ton bisa melenggang mulus ke perpustakaan.
“Pengawasan pak Rektor sangat lemah terhadap bawahannya,” kata alumni UIN tahun 1999, Arifin Mansyur, kepada wartawan, Kamis (19/12/2024).
Arifin yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Papua mengungkapkan, terbongkarnya sindikat uang palsu ini sangat mencoreng nama baik almamater.
“Kejadian dalam kampus kita sangat menyedihkan dan menampar kita sebagai alumni,” katanya.
Olehnya itu, dia mendesak agar Hamdan Juhannis sebagai pemimpin tertinggi kampus UIN Alauddin mundur dari jabatannya. Hal itu dinilai merupakan bentuk pertanggungjawaban moral.
“Sebagai pertanggungjawaban moral, beliau harus legowo mundur,” ujar alumni jurusan Manajemen Dakwah (MD) Fakultas Dakwah dan Komunikasi tersebut.
Seperti diketahui, dalam konfrensi pers yang dilakukan oleh Polda Sulsel di Polres Gowa siang tadi, terungkap beberapa fakta terkait kasus sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar yang menyeret Kepala Perpustakaan Andi Ibrahim.
Kepolisian menyampaikan bahwa mesin cetak uang palsu didatangkan dari China dan dimasukkan ke dalam kampus pada malam hari.
Selain itu, polisi juga mengungkap bahwa pencetakan uang palsu itu dilakukan mulai tahun 2010.
Hamdan Juhannis selaku orang nomor satu di UIN Alauddin mengaku marah dan serasa ditampar akibat perbuatan Andi Ibrahim yang memproduksi uang palsu di kampus Kementerian Agama tersebut.
Penulis: Suedi
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok