Buaya Sungai Salubattang Palopo kembali Terkam Warga, kini Korban Keempat
3 min read
Ilustrasi buaya. (Foto: Pexels)
Majesty.co.id, Palopo – Buaya di Sungai Salubattang, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, Sulsel, kembali menerkam warga. Kali ini korbannya adalah seorang petani bernama Midding.
Pria berumur 64 tahun tersebut diterkam buaya saat mandi di Sungai Salubattang pada Kamis (18/4/2024) pagi sekitar pukul 09.30 WITA.
Kapolsek Telluwanua IPTU Abdul Azis mengatakan, perisitiwa mengerikan tersebut terjadi ketika korban Midding pulang dari kebun dan singgah membersihkan diri di Sungai Salubattang.
Setelah 30 menit berada di sungai, korban melihat ada batang kayu yang goyang di dalam sungai sehingga Midding bergegas untuk segera naik ke daratan.
“Namun saat korban sudah di tepi sungai untuk melangkah ke daratan, tiba-tiba kaki kanan diterkam buaya,” ujar Abdul Azis dalam keterangan tertulisnya kepada Majesty.
Dalam kondisi kaki kanan sudah di mulut buaya, korban berusaha melawan dengan mengambil kayu dan menghantam mata reptil bertubuh besar tersebut sehingga gigitan terlepas.
Selamat dari terkaman buaya, korban sempat berteriak meminta pertolongan namun tak di dengar warga sekitar sungai. Midding pun berjalan dengan kaki koyak diterkam buaya menuju pondok kebun.

“Korban mengalami koyak di bagian kaki kanan, luka koyak telapak kaki kanan bagian bawah dan patang tulang sekitar tumit kaki kanan. Korban sekarang dirawat di RSUD Rampoang,” beber Abdul Azis.
Korban Keempat Sepanjang 2024
Dari catatan Majesty, buaya Sungai Salubattang sudah menerkam empat korban sepanjang tahun 2024. Masing-masing dua warga Palopo dan Kabupaten Luwu.
Sungai Salubattang diketahui mengalir hingga ke muara sungai di Desa Lamasi Pantai, Kecamatan Walenrang Timur, Luwu.
Midding adalah warga Telluwanua yang kedua menjadi korban. Sehari sebelum lebaran Idulfitri, seorang ibu rumah tangga meninggal dunia di rumah sakit setelah dikoyak buaya Salubattang.

“Ini korban yang kedua untuk wilayah Telluwanua,” kata Abdul Azis.
Dua korban lainnya warga Luwu adalah seorang ibu bernama Elisabeth dan anaknya Arif.
Elisabeth ditemukan di pinggir sungai di wilayah Desa Lamasi Pantai dengan kondisi tidak bernyawa dan kedua tangan raib setelah beberapa jam diseret buaya.
Sementara anaknya mengalami luka-luka saat hendak menyelamatkan sang ibu dari terkaman buaya. Peristiwa itu terjadi pada akhir Februari 2024.
Agar tidak ada lagi korban, Iptu Abdul Azis meminta warga tidak beraktifitas di sekitar Sungai Salubattang, termasuk jangan membuang daging bangkai yang mengundang buaya untuk datang.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulsel Wilayah I untuk menangani konservasi tumbuhan dan satwa liar diluar kawasan konservasi,” pungkas Abdul Azis.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok