OPINI: Peluang Pengusaha Lokal dalam Industri Pertambangan di Sulsel
3 min read
Ketua BPC HIPMI Luwu Timur, Wahyu Maizal. (Foto: Istimewa/HO)
Pertambangan menjadi salah satu peluang bisnis yang amat menarik bagi pengusaha lokal. Terlebih di Sulawesi Selatan pada umumnya dan Kabupaten Luwu Timur khususnya. Daerah ini punya potensi sumber daya mineral melimpah.
Pertambangan menawarkan peluang yang besar karena permintaan global yang tinggi, regulasi pemerintah yang mendukung dan perkembangan infrastruktur.
Itu menjadi kekuatan bagi perusahaan atau pengusaha lokal untuk meningkatkan kesehjahteraan masyarakat di wilayah pertambangan.
Meskipun ada tantangan dan resiko yang perlu dihadapi, akan tetapi dengan strategi yang tepat, bisnis pertambangan dapat menjadi sangat menguntungkan dan berkelanjutan.
Tentunya, bagi perusahaan lokal dalam investasi dalam teknologi, diversifikasi portofolio dan pengelolaan resiko yang baik adalah kunci keberhasilan dalam sektor pertambangan.
Peluang ini sangat besar jika dilihat dari permintaan global yang tinggi terhadap berbagai komoditas pertambangan. Hal ini tidak lepas dengan berkembangnya industri teknologi dan energi terbarukan.
Misalnya, permintaan nikel diprediksi akan meningkat pesat karena penggunaannya dalam baterai kendaraan listrik. Selain itu, permintaan batubara tetap tinggi terutama dari negara-negara berkembang yang masih mengandalkan batubara sebagai sumber energi utama.
Nilai plus-nya lagi adalah regulasi pemerintah yang mendukung. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai regulasi dan kebijakan yang mendukung pengembangan sektor pertambangan.
Ini termasuk insentif untuk investasi, penyederhanaan proses perizinan dan kebijakan fiskal yang menguntungkan. Kebijakan ini bertujuan untuk menarik investasi asing dan domestik dalam sektor pertambangan.
Peluang Pengusaha Lokal
Selain dapat langsung terlibat dalam kegiatan eksplorasi dan produksi, perusahan lokal dapat berperan pada bisnis turunan di sektor pertambangan.
Beberapa di antaranya yaitu, jasa konsultasi dan pengelolaan tambang, pengolahan dan pemurnian, penyediaan alat dan peralatan tambang, transportasi serta logistik.
Pemberdayaan masyarakat lokal melalui perusahaan lokal dalam industri pertambangan adalah suatu tantangan yang kompleks tapi “menyenangkan”.
Tapi perlu digaris bawahi, bisnis pertambangan harus memastikan keberlanjutan sosial dan ekonomi dengan pendekatan yang bijaksana dan kolaborasi antara perusahaan lokal, pemerintah, dan masyarakat.
HIPMI Back to Village
Sebagai Ketua HIPMI DPC Luwu Timur, berharap kesempatan dan peluang pertambangan benar-benar diprioritaskan kepada warga asli melalui perusahaan lokal. Tujuannya untuk pemberdayaan masyarakat di area pertambangan dan Luwu Timur secara menyeluruh.
Ke depannya, kita berharap bisa membuka usaha-usaha lainnya yang dapat berkontribusi ke masyarakat. Pengusaha lokal agar dapat menangkap peluang ini dan mempersiapkan diri untuk menerima tantangan bisa bersaing dengan Perusahaan nasional maupun international.
Memang, tantangan ini tidak mudah. Dibutuhkan upaya bersama antara pengusaha lokal dan pemerintah daerah. Tujuannya tidak lain menjadikan “bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
Saya yakin, ke depannya Luwu Timur menjadi daerah terdepan sebagai penyanggah Sulsel dari berbagai sektor. Bukan hanya itu, saya rasa tidak berlebihan jika mengatakan bahwa Luwu Timur ini adalah masa depan Indonesia, bahkan dunia.
Insya Allah HIPMI Lutim bersama BPD HIPMI Sulsel yang dinahkodai oleh Andi Amar Maruf Sulaiman dengan program “HIPMI Back to Village”.
Dengan itu, Amar akan membawa pengusaha muda yang ada di Luwu Timur, menemukan peluang usaha di daerahnya tak terkecuali di sektor pertambangan. (*)
Penulis: Wahyu Maizal S.H., M.H (Ketua BPC HIMPI Luwu Timur)
*) Isi artikel menjadi tanggungjawab penulis sepenuhnya.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok