DPR RI dan BGN Percepat Program Makan Bergizi Gratis di Makassar
3 min read
Sosialisasi program Makan Bergizi Gratis oleh Anggota DPR RI Ashabul Kahfi (tengah) dan Direktur Kerja Sama dan Kemitraan BGN, Muhammad Risal di Kota Makassar. (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id, Makassar – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama Badan Gizi Nasional (BGN) kembali menggelar sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Makassar pada Jumat (14/2/2025).
Sosialisasi turut dihadiri oleh anggota Kapoksi DPR RI Komisi IX, Ashabul Kahfi, serta perwakilan Direktur Kerja Sama dan Kemitraan BGN, Muhammad Risal S.
Dalam sambutannya, Ashabul Kahfi menyoroti masalah mendasar terkait sarapan anak-anak sebelum berangkat ke sekolah.
“Saya ingin bertanya, ibu-ibu di sini, waktu pagi ketika anak mau berangkat ke sekolah dikasih makan tidak? Yang paling cepat bangun anak atau emaknya? Dari hasil pernyataan Presiden dikatakan bahwa terdapat 41 persen siswa yang tidak makan sebelum berangkat ke sekolah,” ungkap Ashabul Kahfi.
Ia juga menyoroti bahwa kasus kekurangan gizi di Indonesia tidak hanya terjadi pada anak-anak, tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi ibu hamil.
“Setuju tidak setuju, kekurangan gizi dan stunting di Indonesia masih sangat tinggi. Kekurangan gizi atau stunting tidak hanya melihat dari tumbuh kembang anak, tetapi juga semasa anak masih di dalam kandungan. Oleh karena itu, MBG ini yang disasar bukan hanya anak sekolah tapi juga ibu hamil,” sambungnya.
Program Unggulan Pemerintah
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Program ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil.
“Kita apresiasi Pak Presiden Pak Prabowo, belum cukup 2 bulan setelah dilantik, program ini sudah direalisasi. Ketika sebulan dilantik program ini sudah berjalan, baru 2 bulan sasaran anak itu sejumlah 2 juta anak. Tentu butuh proses dalam mencapai target jumlah sasaran dimana mencapai 82 juta,” jelas Ashabul Kahfi.
Demi mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, pemerintah berkomitmen untuk menjalankan program ini secara maksimal.
“Berapapun besaran anggarannya, kalau kebutuhan untuk gizi dan masa depan generasi kita, kita tidak perlu hitung-hitungan, karena tidak ada negara di dunia ini yang maju dan hebat kalau tidak didukung kesehatan yang cukup, salah satunya pemenuhan gizi yang cukup,” tegasnya.
Ashabul Kahfi juga menekankan bahwa anak-anak yang lapar sulit berkonsentrasi di sekolah, yang akhirnya berpengaruh terhadap perkembangan intelektual mereka.
“Bagaimana anak bisa konsentrasi di sekolah ketika anaknya lapar, yang ada tidur. Makanya data tidak pernah bohong, tingkat IQ anak di Indonesia masih di bawah rata-rata karena memang kekurangan gizi. Ini persoalan masa depan anak, investasi jangka panjang,” tambahnya.
Dukungan Masyarakat
Meskipun program ini mendapat kritik dari beberapa pihak, pemerintah tetap berkomitmen untuk mencari solusi atas permasalahan gizi di Indonesia.
Ashabul Kahfi menegaskan bahwa keberhasilan program Makan Bergizi Gratis membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat.
Program ini diharapkan dapat melahirkan generasi yang cerdas, sehat, dan produktif, sehingga mampu meningkatkan daya saing dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional.
Selain itu, program ini sejalan dengan visi Indonesia 2045, yang menargetkan lahirnya Generasi Emas untuk membawa Indonesia menjadi negara maju.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok