15/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Wabup Luwu Timur Ikut Teken Komitmen Atasi Stunting

3 min read
Luwu Timur telah melakukan berbagai intervensi berbasis data untuk menekan angka stunting.
Wakil Bupati Luwu Timur bersama kepala daerah lain menandatangani komitmen program percepatan stunting di kantor Gubernur Sulsel, Makassar. (Foto: Warta Lutim)

Majesty.co.id, Makassar – Wakil Bupati Kabupaten Luwu Timur Puspawati Husler ikut menandatangani komitmen mendukung program nasional percepatan penurunan stunting yang digelar Pemprov Sulsel.

Program percepatan penurunan stunting ini turut melibatkan UNICEF Wilayah Sulawesi-Maluku dan Jenewa Madani.

Penandatanganan komitmen tersebut dirangkai dengan Lokakarya tentang gizi di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jl. Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Selasa (15/7/2025).

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Dalam kesempatan ini Puspawati Husler yang juga ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Luwu Timur (TPPS) menekankan pentingnya penguatan sinergi lintas sektor, mulai dari pemerintahan daerah, OPD teknis, hingga peran masyarakat dan mitra pembangunan.

Ia juga menyampaikan bahwa Luwu Timur telah melakukan berbagai intervensi berbasis data untuk menekan angka stunting dan meningkatkan akses pelayanan gizi yang berkualitas.

“Penanganan masalah gizi, terutama stunting, bukan hanya tugas Dinas Kesehatan. Ini adalah tanggung jawab bersama. Kami di Luwu Timur terus memperkuat koordinasi lintas sektor dan memperluas intervensi gizi sensitif dan spesifik agar hasilnya nyata dan berkelanjutan,” tutur Wabup puspa.

Direktur Jenewa Institute, Surahmansah Said dalam pemaparannya mengatakan, percepatan penurunan stunting menjadi isu penting dalam menciptakan generasi Indonesia Emas.

“Indonesia emas tentu erat kaitannya dengan kualitas SDM. Kami harap lokakarya ini tidak berhenti di atas kertas, tetapi berlanjut dalam aksi nyata,” ujar Surahmansah.

Senada dengan itu, Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Wilayah Sulawesi dan Maluku, Hengky Widjaja menyampaikan, bahwa Indonesia masih menghadapi persoalan gizi yang kompleks, seperti stunting dan obesitas pada anak.

“Kita butuh sinergi dan kolaborasi yang kuat untuk mewujudkan aksi nyata yang terukur dalam mengatasi persoalan gizi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar menyebut, lokakarya ini sebagai langkah strategis dalam menekan angka stunting dan mencegah obesitas.

“Ini bukan sekadar tentang kesehatan, tetapi juga soal masa depan anak-anak kita yang maju dan berkarakter,” ujarnya

Turut hadir mendampingi wakil Bupati Kepala Bapperida Lutim, Dohri As’ari, Sekertaris Dinas Kesehatan Helmi Kahar.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menindaklanjuti hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, yang menunjukkan masih tingginya prevalensi masalah gizi di sejumlah daerah, termasuk di Provinsi Sulawesi Selatan.

Permasalahan seperti stunting (kerdil), wasting (kurus), dan underweight (berat badan kurang) menjadi fokus utama diskusi dan perumusan strategi dalam lokakarya ini. (Hzn/Ril/Adv)

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.