Pemkot Makassar Harap Dukungan Kementerian Biayai IPAL Losari
3 min read
Rombongan Dirjen Kementerian PUPR bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin meninjau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Losari, Selasa (13/5/2025). (Foto: Diskominfo Makassar)
Majesty.co.id, Makassar – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mendampingi Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dewi Chomistriana, meninjau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Losari, Selasa (13/5/2025).
Kunjungan ini menjadi langkah konkret untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan layanan air baku dan sanitasi.
“Ini tentu bagian dari program pusat dan Pemerintah Kota yang terus kita tingkatkan sesuai kebutuhan,” ujar Munafri.
IPAL Losari yang berlokasi di Jalan Metro Tanjung Bunga dibangun sejak 2019 dan diresmikan pada 22 Februari 2024 oleh Presiden Joko Widodo.
Proyek ini menjadi bagian dari Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP), dengan kapasitas pengolahan 16 ribu meter kubik limbah per hari dan jaringan perpipaan sepanjang 96 kilometer.
Saat ini, IPAL tersebut ditujukan untuk melayani hingga 41 ribu kepala keluarga, namun baru mencakup 5 dari 15 kecamatan.
“IPAL ini hanya melayani 5 wilayah, dari 15 kecamatan. Dengan semangat kolaboratif seperti hari ini, saya optimis cakupan layanan akan terus meluas dan tuntas,” tambah Munafri.
Wali Kota yang akrab disapa Appi itu menekankan pentingnya kepastian hukum dalam pengelolaan IPAL, terutama menyangkut biaya operasional dan peran PDAM sebagai operator.
“Kami sangat mengharapkan dukungan pemerintah pusat untuk mempercepat perluasan jaringan dan penyambungan IPAL ke seluruh kecamatan demi terciptanya lingkungan yang lebih sehat,” ujarnya.
Munafri juga menyoroti manfaat lingkungan dari IPAL Losari yang menurutnya sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas air tanah dan kesehatan masyarakat.
“Kehadiran IPAL ini sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kebutuhan masyarakat dalam kesehatan, utamanya pada masalah lingkungan agar tidak tercemar. Mengurangi risiko bahan kimia,” tukasnya.
Turut hadir dalam kunjungan ini, Kepala Dinas PU Makassar Zuhelsi Zubir dan Plt Dirut PDAM Kota Makassar, Hamzah Ahmad.
Dirjen Cipta Karya, Dewi Chomistriana, menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja Pemkot Makassar dan PDAM yang dinilai serius dalam mendukung pengelolaan IPAL Losari.
“Kami percaya dengan komitmen yang ada dari PDAM dan dukungan penuh dari Pemkot Makassar, IPAL Losari akan menjadi contoh pengelolaan sanitasi yang berhasil di Indonesia,” katanya.
Dewi mencatat bahwa saat ini baru ada 489 sambungan rumah dari target 14 ribu. Ia mendorong percepatan realisasi sambungan agar manfaat proyek bisa lebih dirasakan masyarakat luas.
“IPAL ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi wujud nyata upaya menjaga lingkungan, kualitas air tanah dan kesehatan masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya regulasi dan skema pembiayaan yang jelas terkait IPAL ini.
Operasional IPAL diperkirakan menelan biaya sekitar Rp3 miliar per tahun. Oleh karena itu, keterlibatan APBD dan penetapan tarif yang rasional menjadi sangat penting.
“Skema pembiayaan harus melibatkan APBD dan potensi tarif dari pengguna layanan, baik domestik maupun komersial,” jelas Dewi.
Sementara itu, Pelaksana TugasDirut PDAM Makassar Hamzah Ahmad mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengelola IPAL Losari secara profesional meskipun tanpa dasar hukum formal.
“Selama ini kami mengelola dengan penuh tanggung jawab, walau belum ada legalitas formal yang mengatur peran PDAM sebagai operator,” ungkapnya.
Ia menyebut PDAM telah mengalokasikan sekitar Rp9 miliar selama tiga tahun terakhir untuk operasional IPAL. Namun, ketiadaan payung hukum membuat pembiayaan tersebut kerap menjadi temuan dalam audit.
“Semoga kunjungan ini menjadi titik terang agar ke depan ada kepastian hukum yang mendukung kelancaran operasional,” pungkas Hamzah.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok