01/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Kemenag Puji Bupati Ibas soal Program Salat Berjamaah Pemkab Luwu Timur

2 min read
Kepala Kemenag menyebut jarang ada pemimpin yang memperhatika urusan akhirat seperti Ibas.
Kepala Kemenag Sulsel Ali Yafid berbincang dengan Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam alias Ibas pada acara di Kantor Kemenag Luwu Timut, Minggu (13/4/2025). (Foto: Warta Lutim)

Majesty.co.id, Malili — Program Pemerintah Kabupaten Luwu Timur yang mengimbau penghentian aktivitas selama 10 menit sebelum waktu salat untuk berjamaah di masjid menuai pujian dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Ali Yafid.

Pujian tersebut disampaikan Ali Yafid saat menghadiri Rapat Koordinasi tentang “Implementasi Algoritma Kasih Sayang dan Selebrasi Kerukunan pada Sekolah” yang digelar oleh Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) di Aula Kantor Kemenag Luwu Timutr, Minggu (13/4/2025).

“Ini adalah program yang sangat baik. Jarang-jarang ada seorang pemimpin yang begitu memperhatikan urusan akhirat masyarakatnya. Program ini luar biasa,” ungkap Ali Yafid.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Ia menambahkan bahwa membentuk kebiasaan salat berjamaah bukanlah hal mudah. Namun, dengan adanya kebijakan yang tegas, perubahan positif di masyarakat bisa tumbuh secara perlahan.

“Ada itu orang yang memang harus dipaksa-paksa dulu baru ikut salat berjamaah. Dan itu tidak apa-apa. Awalnya dipaksa, nanti akhirnya akan terbiasa,” jelas Ali Yafid.

Sementara itu, Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam alias Ibas dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa imbauan untuk salat berjamaah di masjid merupakan instruksi pertamanya pasca dilantik sebagai bupati.

“Alhamdulillah, sejak ada imbauan itu, masjid di kompleks DPRD Lutim saat Salat Zuhur dan Asar sampai over kapasitas. Makanya kami tambahkan tenda di belakang masjid,” ungkap Ibas.

Ibas juga menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mendorong masyarakat memakmurkan masjid, bahkan jika harus dengan sedikit “paksaan”.

“Terkadang memang harus dipaksa-paksa sedikit agar mau ikut salat. Lebih baik dipaksa masuk surga daripada sukarela masuk neraka,” ucapnya, yang disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

Ibas berharap, budaya salat berjamaah yang terus dibina ini dapat menjadi jalan keberkahan dan keselamatan bagi masyarakat Luwu Timur. (Hzn/Ril/Adv)

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.