Akui Dhevy Bijak Kandidat Wakilnya, Patahuddin: Golkar-Demokrat Cukup
3 min read
Kolase foto. Ketua Golkar Luwu Patahuddin dan Politisi Demokrat, Muh. Dhevy Bijak Pawindu. (Foto: Internet)
Majesty.co.id, Palopo – Koalisi Partai Golkar dan Partai Demokrat di Pilkada Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, berpotensi akan terwujud. Itu setelah kedua petinggi partai intens menjajaki komunikasi politik.
Teranyar, Ketua DPD II Partai Golkar Luwu yang juga kandidat calon Bupati, Patahuddin, menemui Dhevy Bijak. Nama terakhir adalah legislator Fraksi Demokrat DPR RI yang juga ketua partai Mercy Palopo.
Pata sapaan Patahuddin, menemui Dhevy Bijak di kediamannya di Walenrang, Luwu, Kamis (11/4/2024). Pertemuan tersebut berlangsung hangat dalam suasana Idulfitri.
“Tadi malam saya ke rumah Pak Dhevy memenuhi undangan 1 tahun kepergian almarhum Pak Syukur Bijak. Kebetulan baru ada waktu, sekaligus kita silaturahmi lebaran Idulfitri,” kata Patahuddin kepada Majesty, Jumat (12/4/2024).
Patahuddin menyebut pertemuan semalam tidak bermaksud “melamar” Dhevy untuk berpasangan di Pilkada Luwu. Hanya sebatas ngopi.

Meski begitu, Patahuddin mengakui bahwa Dhevy Bijak adalah satu sosok yang diinginkan menjadi pendampingnya di Pilkada Luwu 2024. Kursi Golkar dan Demokrat juga cukup mengusung pasangan calon jika berkoalisi.
“Sebenarnya ada beberapa nama, salah satunya pak Dhevy Bijak. Insya Allah. Kalau Golkar dan Demokrat, 5 kursi tambah 3 kursi cukup mengusung,” beber mantan aktivis ini.
Merujuk Undang-Undang nomor 10 tahun 2016, syarat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur, calon bupati dan wakil bupati serta calon wali kota dan wakil wali kota harus memiliki minimal 20 persen kursi DPRD.
Pada Pemilu 2024, Partai Demokrat meraih 3 kursi dan Golkar mengemas 5 kursi di DPRD Luwu. Artinya, jika kedua partai berkoalisi, maka mencukupi 20 persen dukungan kursi di DPRD setempat yang berjumlah 35 kursi.
Tunggu Hasil Survei
Patahuddin enggan terburu-buru menentukan siapa pasangannya untuk Pilkada Luwu 2024. Ia ingin figur yang mendampinginya sebagai calon bupati harus berangkat dari hasil survei.
Ia mengungkapkan siapa pun figur dari Walenrang dan Lamasi (Walmas) bisa menjadi pasangannya untuk Pilkada. Termasuk Dhevy Bijak. Namun hal itu harus menunggu survei
“Tokoh Walmas siapa pun bisa. Semua tergantung dari hasil survei. Survei internal (Golkar) kita tetap ada,” kata Patahuddin.
Patahuddin menandaskan survei nantinya merupakan yang kedua dilakukan Partai Golkar Luwu. Sebelum Pileg, partai beringin juga melakukan jajak pendapat untuk mengukur elekatbilitas.
“Sebelumnya sudah ada, sebelum pileg kemarin. Tapi kita mau survei lagi supaya lebih pas hasilnya,” tandas Patahuddin.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok