09/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Pintu Air Dibuka, Seribu Hektare Sawah di Belopa Luwu Siap Ditanami Padi

2 min read
Patahudding membuka pintu air sekunder setelah wilayah ini terdampak banjir bandang pada Mei 2024.
Bupati Luwu Patahudding (kiri) membuka secara simbolis pintu air sekunder pada Daerah Irigasi Tomatoppe di Desa Kurusumanga, Belopa, Rabu (9/7/2025). (Foto: Diskominfo Luwu)

Majesty.co.id, Belopa — Seribu hektare sawah di wilayah Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, akhirnya teraliri air setelah Bupati Patahudding membuka pintu saluran sekunder pada Daerah Irigasi Tomatoppe di Desa Kurusumanga, Rabu (9/7/2025).

Patahudding membuka pintu air sekunder setelah wilayah ini terdampak banjir bandang pada Mei 2024. Akibatnya saat itu, enam desa gagal tanam.

Patahudding mengaku sejak dilantik memimpin Luwu bersama Dhevy Bijak, sudah banyak petani melaporkan gagal tanam di wilayah Belopa.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Mulai saat itu, Patahudding berpikir bagaimana agar masalah sawah ribuan hektare tanpa air bisa teratasi. Ditemukan solusi dengan mengalihkan aliran air ke Radda.

“Caranya melakukan koneksi Daerah Irigasi Tomatoppe ke Daerah Irigasi Radda yang bermasalah. Alhamdulillah hari ini air sudah mengalir,” ujar Bupati Patahudding dikutip dari keterangan tertulis.

Pintu air sekunder dibuka untuk menyambut musim tanam padi yang kedua tahun ini.

Kepala Dinas PUTR Kabupaten Luwu, Ikhsan Asaad, menjelaskan bahwa aliran air dari Daerah Irigasi Radda tidak lagi mencukupi akibat kerusakan bendung pascabanjir.

Oleh karena itu, dilakukan pengalihan sumber air dari Bendung Tomatoppe.

“Lewat kebijakan langsung Bapak Bupati Luwu dialokasikan anggaran APBD 2025 sebesar Rp350 juta dengan pekerjaan bangunan sadap berikut pintu air dan beberapa item. Alhamdulillah hari ini selesai dan langsung difungsikan oleh Bapak Bupati,” jelas Ikhsan.

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Luwu, Islamuddin, mengungkapkan bahwa selama dua musim tanam terakhir, sawah-sawah tersebut tidak berproduksi dan mengakibatkan kerugian hingga Rp36 miliar lebih.

“Selama 2 musim tanam tidak berproduksi, 1.000 hektar sawah tersebut menyebabkan kerugian material sekira Rp36 milyar lebih. Alhamdulillah dengan kembali terairi sawah-sawah petani di 6 desa ini, kerugian tidak berkepanjangan,” kata Islamuddin.

Ia menambahkan bahwa Bupati Patahudding berharap petani dapat segera mengolah lahan dan memulai tanam pada musim tanam kedua tahun ini.

Sebagai informasi, kerusakan pada Bendung Suplesi Radda pascabanjir Mei 2024 menyebabkan terhentinya suplai air ke 1.000 hektare sawah di enam desa.

Melalui kebijakan langsung Bupati Patahudding, saluran sementara kini dialihkan dari Bendung Tomatoppe Bajo. Sementara itu, Pemkab Luwu juga tengah membenahi sistem irigasi permanen di Bendung Radda.

Adapun enam desa yang kembali menerima suplai air dari Bendung Tomatoppe ialah Desa Pasamai, Senga Selatan, Kasiwiang dan Cakkiawo, Malela serta Cimpu Utara. (Ril/Adv)

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.