Dibedah Akademisi, Buku “Danny Pomanto Anak Lorong” Suguhkan Inspirasi Kepemimpinan
3 min read
Para pembicara dan pembedah buku Danny Pomanto Anak Lorong Makassar saat diluncurkan di Hotel Horizon, Makassar, Rabu (6/11/2024). (Foto: Majesty/Arya)
Majesty.co.id, Makassar – Buku berjudul “Danny Pomanto Anak Lorong Makassar” karya Ibnu Hajar Yusuf disebut membentangkan banyak inspirasi mengenai perjalanan hidup, kepemimpinan hingga kebijakan pemerintah.
Hal itu terungkap dalam acara peluncuran sekaligus bedah buku “Danny Pomanto Anak Lorong Makassar” di Hotel Horizon, Kota Makassar, Rabu (6/11/2024) malam.
Buku Danny Pomanto Anak Lorong Makassar dibedah oleh dua akademisi UIN Alauddin, Andi Fauziah Astrid dan Jalaluddin Basri.
Acara ini juga menghadirkan Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia, Firman Jaya Daeli sebagai pembicara utama.
Sebagai penulis, Ibnu Hajar Yusuf mengatakan, buku Danny Pomanto Anak Lorong mengisahkan perjalanan hidup dan karir Danny Pomanto baik sebagai seorang dosen, arsitek hingga politisi.
“Buku ini berisi 5 bab yang tidak hanya mengulas pencapaian dan kebijakan pak Danny Pomanto sebagai wali kota Makassar dua periode, tetapi juga menghadirkan analisis kritis gaya kepemimpinannya, kontroversi dan dampaknya bagi masyarakat,” kata Ibnu Hajar menyampaikan sambutan pada malam tadi.
Ibnu Hajar mengakui, buku setebal 74 halaman tersebut masih memerlukan banyak penyempurnaan, khususnya mengenai kehidupan Danny Pomanto di usia belia.
“Saya berharap buku ini dapat memberi khazanah baru tentang kepemimpinan modern di masa depan, khususnya bagi mahasiswa dan kalangan pemuda,” kata doktor Komunikasi Politik tersebut.
Sementara itu, Firman Jaya Daeli menilai buku Danny Pomanto Anak Lorong Makassar memberikan perspektif baru terhadap masyarakat, komunitas maupun pemerintah.
Perspektif itu tentang bagaimana memaknai kepemimpinan berbasis pada kerakyatan dan pelayanan berdasarkan kinerja.
“Jadi, buku ini semacam entry point [titik maksud] untuk membuka wawasan, mengingatkan ulang kepada masyarakat mengenai narasi kualitas kepemimpinan pak Danny Pomanto secara makro,” ujar Firman Jaya Daeli saat diwawancara usai peluncuran buku.
Perlu Regenerasi Danny Pomanto
Jika nanti buku ini kembali diterbitkan dengan sejumlah penyempurnaan, Firman berharap hal itu dapat menambah khazanah dan kepustakaan tentang kepemimpinan di Indonesia.
Selain itu, Firman menilai buku ini menggambarkan kualitas dan kepemimpinan Danny yang dianggap sudah teruji dalam “menjaga kehidupan demokrasi yang berkedaulatan rakyat.” Dia lantas menyebut butuh regenerasi tentang sosok “Danny Pomanto”.
“Kita perlu melahirkan Danny Pomanto Danny Pomanto baru supaya semakin banyak figur yang secara kualitatif mendekati pak Danny Pomanto. Figur merakyat, berkualitas, tegas, punya jiwa entrepreneurship. Itu artinya perlunya kaderisasi, perlu regenerasi peningkatan kualitas manusia,” jelas Firman.

Bagi Astrid dan Jalaluddin selaku pembedah, menilai, buku Danny Pomanto Anak Lorong Makassar menggambarkan sedikit-banyak tentang kebijakan Danny di sektor pelayanan publik.
Termasuk Danny Pomanto mem-branding dirinya sebagai pemimpin merakyat dengan mengemas berbagai kebijakan menggunakan bahasa lokal, seperti program “Jagai Anakta”.
“Boleh dikata, Pak Danny lah yang mencetuskan pembangunan Makassar dari lorong-lorong yang jumlahnya ribuan. Jadi, kalau orang menyebut Danny, berarti di kepala orang ada lorong,” kata Jalaluddin.
Launching dan bedah buku Danny Pomanto Anak Lorong Makassar dibuka langsung oleh istri Danny Pomanto, Indira Yusuf Ismail di hadapan ribuan mahasiswa dari UIN, UNM dan Unhas.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok