Disponsori PT Freeport, Sejumlah Band Batalkan Manggung di Pestapora
2 min read
Penampilan grup Efek Rumah Kaca di panggung Pestapora 2025, Jumat (5/9/2025). (Foto: Instagram/pestapora)
Majesty.co.id, Jakarta – Sejumlah grup dan penyanyi memutuskan tarik diri untuk tampil pada hari kedua Pestapora 2025. Hal ini karena event musik tersebut disponsori oleh PT Freeport Indonesia.
Salah satunya adalah Banda Neira. Grup mengumumkan batal tampil pada hari kedua Pestapora di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Utara, Sabtu (6/9/2025).
“Kami, Banda Neira, memutuskan untuk membatalkan penampilan kami di Pestapora hari ke-dua. Kami tidak akan naik panggung Riang Gembira Stage pada 15.20 nanti,” tulis personel Banda Neira, Ananda Badudu di Instagram, Sabtu.
Ananda Badudu menyebut Banda Neira batal tampil di hari kedua Pestapora 2025 karena persoalan sponsor PT Freeport Indonesia.
Mereka baru mengetahui PT Freeport terlibat menjadi sponsor pada Jumat (5/9/2025) tengah malam, beberapa jam setelah manggung di hari pertama.
“Kami ingin sikap dan perbuatan kami sehari-hari sesuai dengan apa-apa yang kami lantangkan di panggung. Musik bagi kami itu seperti janji pada diri sendiri, agar apa yang kami lakukan sejalan dengan nurani, dan selalu memikirkan yang tersisih dan terpinggirkan,” tulis Ananda pada Instagram @anandabadudu.
“Afiliasi secara langsung maupun tak langsung dengan PT Freeport Indonesia tak sejalan dengan nilai-nilai Banda Neira percayai, oleh sebab itu kami memutuskan mundur.”
Festival Director Pestapora 2025, Kiki Ucup, memastikan kerja sama dengan PT Freeport Indonesia dihentikan sejak Sabtu hari ini.
Pestapora juga meminta maaf atas kelalaian menggaet raksasa tambang emas itu sebagai sponsot.
“Kami memastikan tidak ada sepersenpun aliran dana yang kami terima dari PT Freeport Indonesia,” kata Kiki Ucup pada video yang diunggah Instagram @pestapora, Sabtu.
“Kami juga memastikan tidak ada presence PT Freeport Indonesia pada Pestapora 2025,” katanya.
Selain Banda Neira, sejumlah penampil hari kedua dan ketiga juga tarik diri dari Pestapora. Mereka antara lain, Sukatani, Kunto Aji, Hindia, Kelalawar Malam dan lainnya. Sikapnya sama, menolak PT Freeport.
PT Freeport merupakan pertambangan mineral afiliasi dari Freeport-McMoRan (FCX) dan Mining Industry Indonesia (MIND ID).
Sejak 2018, Indonesia telah menjadi pemilik mayoritas PTFI. Saat ini, kepemilikan saham PTFI dimiliki oleh pihak nasional Indonesia sebesar 51,23 persen melalui PT Inalum (Persero), sementara sisanya dimiliki oleh Freeport-McMoRan (FCX).
PT Freeport kerap disorot karena aktivitas tambang emasnya di Mimika, Papua Tengah, memicu konflik dan masalah lingkungan.
