02/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Kickoff ILP, Sekda Torut Harap Insentif Kader Posyandu Diperhatikan

3 min read
Saat ini ada 11 puskesmas di Torut yang melakukan ILP
Pembukaam Kickoff Implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) di Aula Jayata, Toraja Utara, Rabu (21/8/2024). (Foto: Majesty/Febri)

Majesty.co.id, Toraja Utara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kebupaten Toraja Utara (Torut) menggelar rapat koordinasi Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) posyandu tingkat kabupaten dan Kickoff Implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) di Aula Jayata, Rabu (21/8/2024).

Kepala Dinkes Torut Elisabeth mengatakan, ILP merupakan upaya untuk menata dan mengoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer.

Hal itu seperti memenuhi standar penyelenggaraan puskesmas, meningkatkan kepatuhan terhadap penyelenggaraan pelayanan, serta terwujudnya budaya mutu dan keselamatan pasien.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Dimana ILP ini fokus pada siklus hidup yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup bagi perseorangan, keluarga dan masyarakat.

“Selain itu, juga untuk mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat dusun, RT/RW, serta penguatan pemantauan wilayah setempat melalui pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan,” ucap Elisabeth.

Elisabeth menyebutkan bahwa saat ini ada 11 puskesmas yang melakukan ILP. Dari itu diharap menjadi percontohan bagi Puskesmas lainnya sehingga tahun depan secara keseluruhan 21 Puskesmas di Torut mampu menerapkan ILP.

“Kita targetkan tahun ini 11 puskesmas yang tuntas menerapkan ILP, yakni Puskesmas Tikala, Tandung Nanggala, Bokin, Sa’dan Likulambe’, Ranteuma, Sopai, Rantepangli, Panggala, Bua Tallulolo, Buntao’ dan Rantepao,” ucapnya.

Sementara Sekda Torut, Salvius Pasang yang turut hadir sekaligus membuka kegiatan tersebut menyampaikan, ILP menstandarisasi layanan di puskesmas maupuan posyandu dengan melakukan pelayanan dari ibu hamil, bersalin, nifas, bayi dan anak pra sekolah, usia sekolah dan remaja, usia dewasa dan lansia.

Disebutkan Salvius, setiap posyandu memiliki kader yang memiliki pekerjaan. Dengan begitu pemerintah harus memikirkan juga kehidupan kader yang melakukan pelayanan mulai dari ibu hamil sampai lansia.

“Dengan beratnya tugas-tugas kader di posyandu ini diminta kepada pemetintah pusat sehingga memberi insentif kepada kader yang bekerja agar mereka akan fokus kalau kita betul -betul mau sukses dengan adanya program ini,”ucap Salvius.

Salvius pun berharap dengan adanya kebijakan pemerintah pusat yang ditindaklanjuti pemeritah kabupaten bisa sejalan karena dengan adanya perubahan ini akan disertai dengan kebijakan-kebijakan penganggaran.

“Dengan itu, saya meminta kepala lembang camat, kepala puskesmas untuk benar-benar menyatukan langkah yang konkrit untuk bisa mensukseskan program kita pelayanan kesehatan di seluruh Republik Indonesia terutama di Torut,” kata Salvius.


Penulis: Febri


BERITA TERKAIT:

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.