Bapperida dan Masyarakat Luwu Timur Matangkan Master Plan Wisata Batu Putih
2 min read
Rapat koordinasi master plan tapat wisata Batu Putih yang digelar di kantor Bapperida Luwu Timur. (Foto: Ist)
Majesty.co.id, Luwu Timur – Pemkab Luwu Timur bersama sejumlah pihak membahas master plan pengembangan tapak wisata Batu Putih dalam rapat koordinasi di Aula kantor Bapperida Luwu Timur, Jumat (28/11/2025).
Rapat dipimpin Kepala Bapperida Luwu Timur, Kamal Rasyid, dan dihadiri perwakilan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Sosial P3A, KPH Kalaena, Dinas PUPR, Camat Burau, Pemerintah Desa Batu Putih, Mars, SCF, dan Save the Children.
Kamal menyampaikan bahwa proses pengembangan Batu Putih yang dikawal SCF dan Save the Children sangat positif dan sejalan dengan pendekatan Integrated Area Development (IAD), yang mengintegrasikan pengelolaan kawasan hutan dan pemberdayaan masyarakat.
“Pihak dari luar Luwu Timur saja mau mendukung kenapa kita di pemerintah daerah tidak mau men-support?” ujarnya.
Witrijani dari Save the Children menjelaskan alasan lembaganya bersama SCF menginisiasi pembangunan lintas sektor dan terintegrasi di Batu Putih. Ia menegaskan bahwa anak tidak dapat dipisahkan dari ekosistem di sekitarnya.
“Di Kementrian P3A sendiri sekarang desa didorong menjadi basis pengembangan Ruang Bersama Indonesia dimana pendekatannya juga multi sektor,” katanya.
Sejak Agustus 2025, Save the Children, SCF, dan Mars berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Batu Putih mengembangkan konsep Membangun Desa Impian yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan setempat.
Kepala Desa Batu Putih, Saenal, menjelaskan rangkaian Focus Group Discussion dilakukan di seluruh dusun untuk menjaring aspirasi masyarakat.
Pemerintah desa juga didorong membangun koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan.
“Kami didorong untuk secara informal maupun secara formal melalui beberapa kali workshop memetakan program prioritas yang bisa dikembangkan di Batu Putih,” ujarnya.
Salah satu prioritas yang mengemuka adalah penyusunan master plan tapak wisata Batu Putih oleh KPH Kalaena.
Konsepnya mengintegrasikan pengembangan wisata, agroforestry, ekonomi, edukasi, pemberdayaan pemuda dan perempuan, serta kesejahteraan anak. Batu Putih sendiri dikenal sebagai sentra kakao.
Pertemuan ini akan ditindaklanjuti dengan pembahasan kontribusi masing-masing pihak dalam kolaborasi pembangunan kawasan.
“Proses yang berjalan di Batu Putih ke depannya dapat menjadi percontohan sekaligus sentra pengembangan kakao di wilayah kehutanan, sehingga dapat diterapkan di desa lain yang situasi dan kondisinya hampir serupa,” kata Kamal Rasyid.
