Warga Korban Rusuh di Tallo Makassar Soroti Polisi: Kalau Narkoba Cepat Datang
3 min read
Polisi di lokasi rusuh antara kelompok warga di Beroanging, Tallo, Kota Makassar pada Selasa (19/11/2025). (Foto: Tangkapan Layar)
Majesty.co.id, Makassar – Peran polisi dalam mencegah rusuh di Beroanging, Kecamatan Tallo, Kota Makassar disoroti warga setempat.
Mereka menganggap polisi lamban mencegah kerusuhan dibanding jika laporan kasus narkoba yang terjadi di Tallo.
Rusuh yang pecah di Tallo pada Selasa (18/11/2025) mengakibatkan satu korban jiwa dan sedikitnya 13 rumah warga hangus dibakar massa.
Sorotan itu datang dari seorang perempuan bernama Ati. Ia mengaku, lelah dengan perang kelompok yang terus berulang di Tallo.
Kepada awak media, Ati mengungkapkan keresahannya, termasuk dugaan adanya oknum yang membekingi aksi tawuran.
Ia juga menyoroti lambatnya respons polisi dibandingkan dengan penanganan kasus narkoba.
“Kalau narkoba cepat, giliran tawuran lama ditelpon baru datang,” ujar Ati saat ditemui Majesty usai pertemuan wali kota dengan TNI-Polri dan perwakilan warga di Aula SMK 5 Makassar, Jalan Sunu Nomor 162, Kamis (20/11/2025).
Ati mempertanyakan bagaimana warga bisa membeli perlengkapan tawuran seperti busur dan petasan yang harganya tidak murah.
“Pelurunya juga, coba kita bayangkan. Kalau buruh harian, gajinya berapa. Kerja 30 hari, 4 juta setengah.
4 juta setengah kalau kerja 30 hari, tapi kalau kerjanya cuma satu minggu dalam satu bulan, dua minggu dalam satu bulan. Bisa tidak membeli itu senjata api kira-kira kalau tidak ada yang membekingi itu di belakangnya,” kata Ati.
Ia menambahkan bahwa warga sudah mengalami trauma berat, terutama setelah belasan rumah terbakar akibat konflik sebelumnya.
“Saya orang biasa, tapi saya kasihan teman-teman saya, masyarakat yang ada di RW 5 itu sudah trauma masuk ke rumah. Tidak ada yang masuk di rumahnya (malam saat rumah terbakar),” tuturnya.
Ia juga mengkritik pertemuan yang digelar pemerintah. Menurutnya, kegiatan ini tidak akan berarti jika tidak ada tindak lanjut yang tegas.
“Kalau saya, pak, ibu, ini sudah dua kali (pertemuan) tidak ada artinya kalau tidak ditindak lanjut dengan tegas. Kalau kita begitu, eh apa, buang-buang anu ji ini ji saja, buang-buang jki’ anggaran yang habis,” tukasnya.
Kepala Seksi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin, belum memberikan keterangan terkait hal tersebut hingga berita ini ditayangkan.
Namun sebelumnya, Kapolda Sulsel Irjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, pihaknya tidak pernah menerima laporan adanya korban tewas tertembak. Itu baru diketahui saat kerusuhan kembali pecah.
Korban tewas tertembak di Tallo adalah Nur Syam alias Civas. Kematian pria 37 tahun tersebut memicu serangan balik dari massa kelompok Sapiria terhadap Lorong Borta.
“Dan setelah kami mengetahui setelah dia meninggal, kemudian terjadi kerusuhan ataupun tawuran di Tallo,” kata Djuhandhani dalam konferensi pers di Mapolda Sulsel, Rabu (19/11/2025).
Polisi telah mengamankan pelaku penembak Civas. Sejumlah terduga pelaku rusuh di Tallo juga sedang dalam kejaran polisi.
Penulis: Suedi
