Pasca Bentrok, Mahasiswa Tanpa KTM Dilarang Masuk Kampus UNM Parang Tambung
2 min read
Penjagaan Satpam di depan gerbang kampus II UNM di Parang Tambung, Kota Makassar pada Kamis (6/11/2025). (Foto: Majesty.co.id/Suedi)
Majesty.co.id, Makassar – Pihak Universitas Negeri Makassar (UNM) memperketat pengamanan pasca bentrokan antar mahasiswa yang terjadi di Kampus UNM Parang Tambung, Jalan Daeng Tata Raya, Makassar, Rabu (5/11/2025).
Bentrok tersebut diduga melibatkan dua kelompok mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dan Fakultas Teknik UNM Parang Tambung.
Pantauan Majesty pada Kamis (6/11/2025), penjagaan di area kampus UNM Parang Tambung diperketat untuk mengantisipasi terjadinya konflik susulan.
Petugas keamanan menahan dan memeriksa seluruh mahasiswa yang hendak masuk kampus.
“Iya, semakin diperketat, pasca bentrokan kemarin,” ujar Jasman, salah satu Satpam UNM, saat ditemui di Kampus UNM Parang Tambung.
Setiap mahasiswa diminta menunjukkan identitas seperti Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) sebelum diizinkan masuk.
“Yang tidak ada namanya, tidak berkepentingan dilarang masuk,” jelas Jasman.
5 Motor Dibakar
Sedikitnya lima sepeda motor dilaporkan terbakar saat bentrokan pecah di kampus berwarna oranye tersebut.
Wakil Rektor III UNM, Arifin Manggau, menyebut motor yang terbakar masih diselidiki kepemilikannya.
“Ada 5 motor. Sementara dalam penyelidikan polisi kendaraan terbakar itu milik siapa,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (5/11/2025).
Ia menambahkan, motif bentrokan masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak berwenang.
Selain membakar lima motor, sejumlah fasilitas kampus di Fakultas MIPA juga dilaporkan rusak, termasuk beberapa kaca jendela yang pecah.
Penulis: Suedi
