02/11/2025

Majesty.co.id

News and Value

Komunitas Hijau di Makassar Gelar Kampanye Cegah Kebakaran Hutan

3 min read
Aksi ini jadi bagian dari gerakan nasional pencegahan karhutla yang melibatkan pelajar dan masyarakat melalui edukasi serta pembagian bibit pohon.
Kampanye cegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) oleh Kementerian Kehutanan bersama sejumlah organisasi berlangsung di kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Kota Makassar, Minggu (26/10/2025). (Foto: Istimewa)

Majesty.co.id, Makassar — Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Wilayah Sulawesi Kementerian Kehutanan bersama Forum Komunitas Hijau (FKH) menggelar kampanye jalanan bertajuk “Ayo Cegah! Kebakaran Hutan”.

Kampanye cegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tersebut berlangsung di kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Kota Makassar, Minggu (26/10/2025).

Aksi ini jadi bagian dari gerakan nasional pencegahan karhutla yang melibatkan pelajar dan masyarakat melalui edukasi, patroli sosial, serta aksi simbolis pembagian bibit pohon.

Pawai ini menampilkan maskot pelindung hutan, pameran peralatan pemadam kebakaran, serta dialog publik tentang kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan, Thomas Nifinluri, mengatakan pendekatan edukatif dan partisipatif menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko karhutla di berbagai daerah, termasuk Sulawesi Selatan.

“Kita tidak bisa hanya menunggu bencana datang. Pencegahan adalah strategi paling efektif. Melalui kampanye publik seperti ini, kami ingin membangun kesadaran bahwa menjaga hutan berarti menjaga kehidupan,” ujar Thomas Nifinluri dalam keterangan tertulis.

Ia menegaskan pemerintah terus memperkuat sinergi antara aparat kehutanan, pemerintah daerah, komunitas, dan dunia usaha dalam upaya pengendalian kebakaran hutan.

“Masyarakat adalah garda terdepan. Ketika mereka paham dan peduli, potensi karhutla bisa ditekan secara signifikan,” tambahnya.

Ketua Forum Komunitas Hijau, Achmad Yusran, menegaskan bahwa pencegahan karhutla tidak boleh berhenti di ruang seremonial, tetapi harus menjadi gerakan sosial yang berkelanjutan.

“Api kecil bisa menjadi bencana besar bila diabaikan. Pencegahan harus dimulai dari kesadaran masyarakat—jangan membakar lahan, jangan buang puntung sembarangan, dan tanam kembali yang sudah gundul. Gerakan ini sederhana, tapi berdampak besar bila dilakukan bersama,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya membangun budaya “penjaga api” di tingkat desa, kampus, dan komunitas lokal agar sistem kewaspadaan dini bisa berjalan dari akar.

“Kita tidak bisa hanya reaktif setiap musim kemarau. Diperlukan sistem yang mengedukasi dan memperkuat masyarakat agar menjadi penjaga api, bukan pembuat api,” kata Yusran.

Sinergi Lestarikan Hutan


Kampanye ini melibatkan Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Wilayah Sulawesi, Manggala Agni, Forum Komunitas Hijau, serta berbagai komunitas pemuda dan pecinta alam di Makassar.

Selain pawai dan pameran, kegiatan juga menampilkan simulasi pemadaman, edukasi interaktif untuk anak-anak, dan penyerahan bibit pohon kepada warga yang melintas di kawasan CPI.

Acara ditutup dengan pesan bersama: “Satu api padam, sejuta kehidupan terselamatkan.”

Forum Komunitas Hijau (FKH) sendiri merupakan jaringan masyarakat dan pegiat lingkungan di Sulawesi Selatan yang fokus pada edukasi publik, advokasi kebijakan, dan gerakan hijau berbasis komunitas.

Forum ini aktif mengampanyekan restorasi lingkungan, pengelolaan sampah berkelanjutan, serta adaptasi perubahan iklim di tingkat lokal.

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.