12/10/2025

Majesty.co.id

News and Value

Wamendagri Bima Arya tantang Alumni HMI Perkaya Pemikiran untuk 2045

2 min read
Bima Arya juga menyinggung kebiasaan lama dalam lembaga-lembaga kepemimpinan yang dinilainya stagnan dan kurang terbuka terhadap perubahan.
Sesi foto bersama Presidium KAHMI dengan Wamendagri Bima Arya dan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Makassar. (Foto: Majesty.co.id/Suedi)

Majesty.co.id, Makassar – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menegaskan bahwa Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) memiliki peran strategis dalam mempersiapkan lahirnya kepemimpinan menuju Indonesia Emas 2045.

Hal itu disampaikan Bima Arya dalam orasi kebangsaan pada kegiatan Silaturahmi Regional (Silatreg) KAHMI se-Sulawesi, yang digelar di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, Kota Makassar, Jumat (10/10/2025) malam.

Advertisement
DPRD Makassar

Kegiatan yang berlangsung dua hari, sejak 10 hingga 11 Oktober 2025, menjadi ajang konsolidasi sekaligus silaturahmi bagi para alumni HMI se-Sulawesi untuk memperkuat jejaring dan kontribusi dalam pembangunan bangsa.

Dalam orasinya, Bima Arya menggarisbawahi bahwa HMI merupakan salah satu organisasi yang telah banyak melahirkan pemimpin bangsa di berbagai bidang.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

“Perannya adalah hari ini, kita akan mengantarkan adik-adik kita dan kita akan mengantarkan negara ini untuk menjemput masa depan Indonesia yang jauh lebih maju daripada hari ini,” ujarnya.

Eks Wali Kota Bogor itu juga menyoroti pentingnya menyiapkan Generasi Z sebagai calon pemimpin Indonesia di masa depan.

Ia menyebut, pada tahun 2045 nanti, generasi yang kini berusia 20–30 tahun akan berada di puncak usia produktif dan siap memimpin negeri.

“Banyak angka-angka bertebaran menuju Indonesia Emas 2045, tetapi siapa yang akan memimpin kita ke sana, siapa yang akan nanti juga menjadi pemimpin kita di saat Indonesia Emas,” sambungnya.

Bima Arya juga menyinggung kebiasaan lama dalam lembaga-lembaga kepemimpinan yang dinilainya stagnan dan kurang terbuka terhadap perubahan.

Menurutnya, hal ini harus disadari agar bangsa mampu beradaptasi menghadapi gelombang perubahan besar yang terjadi di era digital dan globalisasi.

“Tantangan terbesar kita adalah itu, bagaimana memperkaya perspektif, mengajak berpikir out of the box, mengantisipasi outsiders, memitigasi perubahan, berselancar di uncertainties,” kata Bima.

Ia mengajak para alumni HMI, khususnya kader KAHMI, untuk mendorong generasi muda HMI menjadi pemimpin yang transformatif dan visioner.

“Mari kita ajak adik-adik kita untuk menjadi sosok-sosok transformatif,” pungkasnya.


Penulis: Suedi

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.