28/09/2025

Majesty.co.id

News and Value

Cerita Pengurus KONI soal Yasir Mahmud, Kadang Harus Nombok Demi Olahraga Sulsel

2 min read
Yasir merogoh uang pribadi untuk mendanai kebutuhan teknis cabang olahraga. Bahkan, ia menggadai sertifikat tanah.
Ketua KONI Sulsel Yasir Mahmud yang juga wakil ketua DPRD Sulsel. (Foto: Istimewa)

Majesty.co.id, Makassar – Dana hibah KONI Sulsel yang digunakan untuk atlet PON Aceh-Sumut 2024 sedang diusut Kejati Sulsel. Nilainya berjumlah Rp17,5 miliar.

Penyidik Kejati telah meminta keterangan Ketua KONI Sulsel Yasir Mahmud bersama pengurus cabang olahraga (Cabor).

Yasir memastikan penggunaan dana hibah PON Aceh-Sumut sesuai aturan, meski dinilai tidak cukup untuk event nasional dengan jumlah atlet dan venue yang jauh.

Menanggapi kinerja Yasir, Wakil Ketua Umum I KONI Sulsel, Herman Hading, mengatakan koleganya itu tidak hanya mengorbankan tenaga dan waktu, tetapi juga kerap menggunakan dana pribadi demi memastikan roda organisasi berjalan.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

“Beliau bukan hanya mengorbankan waktu dan tenaga, tetapi juga dukungan finansial pribadi demi memajukan olahraga di Sulsel,” kata Herman saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (26/9/2025).

Herman berkaca pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulsel di Kabupaten Sinjai dan Bulukumba tahun 2022.

Saat itu, kata Herman, Yasir merogoh uang pribadi untuk mendanai kebutuhan teknis cabang olahraga. Bahkan, ia menggadai sertifikat tanah.

“Ya, Porprov yang di Sinjai. Karena belum cair dananya, beliau pakai dananya sendiri. Kabarnya itu hari sertifikat tanah digadai. Nombok, kan?” kata Herman.

Menurut Herman, Yasir Mahmud saat itu harus memakai dana pribadi karena jadwal Porprov Sulsel tidak bisa ditunda.

“Karena namanya jadwal nggak bisa ditunda-tunda itu, karena kapan kita tunda, merugikan seluruh kabupaten, kota. Beliau pakai dana pribadi demi olahraga Sulsel,” katanya.

Soal dana hibah PON 2024, Herman membandingkan anggaran hibah KONI Sulsel untuk PON XIX Jawa Barat 2018.

Ia menyebut, KONI Sulsel saat itu mendapat Rp68 miliar untuk memberangkatkan 321 atlet. Jumlah itu menurun menjadi Rp32 miliar dengan 262 atlet pada PON XX Papua 2021.

Sedangkan di PON XXI Aceh–Sumut 2024, anggaran hanya Rp17,5 miliar meski jumlah atlet yang diberangkatkan justru meningkat menjadi 419 orang.

Keterbatasan anggaran tidak menyurutkan capaian prestasi.

Di bawah kepemimpinan Yasir yang menjabat sejak 2022, Sulsel mencatat sejarah baru di PON Aceh–Sumut dengan mengirim kontingen terbesar dan meraih hasil lebih baik dibanding sebelumnya.

“Selama tujuh bulan persiapan PON Aceh-Sumut, semua berjalan baik. Kita mengirim 419 atlet, jumlah terbesar yang pernah ada. Dari segi prestasi, perolehan medali pun meningkat dari 37 di PON Papua menjadi 61 medali di PON Aceh-Sumut,” jelas Herman.

Kontingen Sulsel berhasil membawa pulang 10 medali emas, 19 perak, dan 32 perunggu.

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.