Basdir Marahi Sejumlah Kadis Makassar: “Kau Kira Ini Anggaran Punya Nenek Moyang Mu?”
2 min read
Anggota DPRD Makassar dari Fraksi PKB, Basdir, menyoroti sejumlah kepala dinas dalam rapat KUA-PPAS Perubahan 2025 pada Sabtu (16/8/2025). (Foto: Majesty.co.id/Suedi)
Majesty.co.id, Makassar – Suasana rapat kerja Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Makassar memanas ketika anggota Fraksi PKB, Basdir, meluapkan kekesalannya kepada sejumlah kepala dinas (Kadis) Pemkot Makassar.
Basdir mengatakan, sejumlah kadis Makassar menunjukkan komunikasi yang baik ketika pembahasan anggaran, namun sulit dihubungi jika menyangkut aspirasi masyarakat.
Hal itu disampaikan Basdir dalam rapat lanjutan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Perubahan 2025 di gedung DPRD Makassar, Sabtu (16/8/2025).
“Janganki semua-mauta, bahwa ‘mau-mau ku ini saya punya anggaran’. Nda bisa begitu, kalau begitu, kita (DPRD) juga gunakan kebebasan di sini, mau-mau ku di sini rumah ku, potong anggaran segala macam,” tegas Basdir sambil memukul meja di Ruang Rapat Banggar DPRD Makassar.
“Tidak bisa begitu bos! seenak-enaknya. Kau anggap anggaran ini nenek moyang mu punya? minta maaf,” tutur Basdir di depan sejumlah kepala dinas.
Sejumlah Kadis Minim Koordinasi
Menurut Basdir, koordinasi antara legislatif dan eksekutif masih sangat minim.
Basdir mencontohkan, banyak aduan dari masyarakat maupun mahasiswa yang sulit ditindak lanjuti karena dinas terkait sulit dihubungi.
“Maksud saya begini, kan di sini itu hampir setiap saat ada warga yang demo, ada aspirasi masuk. Nah, kami ini kan, tugasnya menindak lanjuti aspirasi ke dinas terkait,” sambungnya.
“Sering kita WA (WhatsApp), telepon, tidak diangkat,” imbuhnya.
Namun, menurut Basdir, sikap berbeda justru ditunjukkan sejumlah kepala dinas ketika pembahasan anggaran.
“Kalau Banggar, ada semuai mengajukan anggaran, ‘baguski, pak dari mana ki’,” ujarnya menirukan gaya komunikasi dari dinas yang ia maksud.
Akibat komunikasi yang buruk, DPRD Makassar kerap dituding tidak menindaklanjuti aspirasi mahasiswa, padahal persoalannya terletak pada dinas yang tidak merespons.
“Harapannya, komunikasi bisa lebih bagus, karena yang kita komunikasikan kan kepentingan masyarakat,” pungkas Basdir.
Penulis: Suedi
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok