28/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Misi Damai Appi Redam Teror Mahasiswa di Makassar

3 min read
Appi mengumpulkan 4 kepala daerah dari Luwu Raya tanpa melibatkan IPMIL sebagai pihak yang terdampak langsung.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin alias Appi bersama 4 kepala daerah asal Luwu Raya dan Kapolrestabes Makassar serta Dandim membahas teror mahasiswa. (Foto: Istimewa)

Majesty.co.id, Makassar – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin alias Appi memfasilitasi pertemuan bersama 4 kepala daerah dari Luwu Raya dan aparat keamanan membahas teror terhadap mahasiswa asal daerah tersebut.

Pertemuan ini digelar sebagai respons atas mencuatnya isu di media sosial tentang ketegangan antara mahasiswa asal Luwu Raya dan mahasiswa lain di Makassar.

Appi menegaskan pentingnya penyelesaian cepat guna mencegah potensi konflik lebih besar.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

“Tujuan utama pertemuan ini adalah mencari solusi damai dan memastikan persoalan yang sempat viral di media sosial dapat diselesaikan bersama-sama,” ujar Appi usai pertemuan di Hotel Novotel Makassar, Minggu (27/7/2025) dikutip dari keterangan tertulis.

Sebagai pemimpin kota, Appi memilih pendekatan senyap namun strategis dengan mempertemukan para kepala daerah dari wilayah Luwu Raya, jajaran aparat keamanan, dan Pemkot Makassar.

Ia menegaskan bahwa penyelesaian langsung lebih efektif daripada membuat pernyataan terbuka yang berisiko disalahartikan.

“Kita berdiskusi untuk mengetahui kondisi terkini. Kapolres dan Dandim telah berkomunikasi dengan kepala daerah asal mahasiswa agar situasi dapat dikelola dengan baik,” tambahnya.

Pertemuan ini diketahui tanpa melibatkan perwakilan mahasiswa atau organsiasi IPMIL yang sebelumnya diteror ajakan berperang.

Ketua Umum PB IPMIL Raya Abdul Hafif mengapresiasi dialog yang difasilitasi Munafri. Hanya saja, IPMIL mendorong agar masalah ini dibahas bersama mahasiswa.

“Ini patut diapresiasi sebagai bentuk tanggung jawab moral. Namun sangat disayangkan, mahasiswa, terutama IPMIL, tidak dilibatkan,” kata Hafid dalam keterangan tertulis.

“Kami yang mengalami langsung dampaknya justru tidak diberi ruang,” imbuh aktivis HMI tersebut.

Klaim Tak Ada Sweeping Mahasiswa


Dalam pertemuan tersebut, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana menegaskan bahwa isu sweeping kendaraan berpelat DP maupun mahasiswa asal Luwu Raya adalah hoaks.

“Peristiwa yang terjadi adalah kasus pribadi antara individu, bukan konflik kelompok. Isu sweeping itu murni hoaks dari provokator yang ingin membuat suasana tidak aman,” tegas Arya.

Arya juga mengungkap bahwa foto korban yang beredar bukan berasal dari konflik antar mahasiswa, melainkan dari kasus geng motor seminggu sebelumnya.

“Kami sudah menangkap 23 pelaku dalam kasus geng motor itu, dan 10 di antaranya telah kami tahan,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Bupati Luwu Utara Andi Abdullah Rahim menyatakan informasi mengenai konflik dan sweeping kendaraan tidak sesuai fakta.

Sementara itu, Bupati Luwu Patahudding, menilai framing media sosial terlalu berlebihan, hingga membuat mahasiswa pulang kampung karena rasa takut.

“Isunya luar biasa, padahal sebagian besar tidak benar. Kami ingin agar orang tua tidak terlalu khawatir,” katanya.

Semua kepala daerah yang hadir menyepakati pentingnya menjaga kondusivitas dan meminta masyarakat serta mahasiswa untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. (Ril/Adv)

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.