Harga Beras di Pasar Gowa Meroket, Pedagang Curiga Pemerintah Bermain
3 min read
Sejumlah harga beras dalam ukuran liter di Pasar Sungguminas, Kabupaten Gowa. (Foto: Majesty.co.id/Suedi)
Majesty.co.id, Gowa – Harga beras di Pasar Rakyat (PR) Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulsel, mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
Pantauan Majesty.co.id pada Minggu (27/7/2025), harga beras paling murah di Pasar Sungguminasa Gowa dibanderol dengan harga Rp10 per liternya.
Akan tetapi kualitas beras tersebut terbilang tidak bagus. Terlihat dari permukaannya, tampak hitam dan agak kekuningan dibanding beras lainnya.
Menurut pedagang beras, Edianas (45 tahun), meskipun kondisi beras cukup hitam, namun banyak masyarakat yang juga membeli.
“Adaji juga beli ki, karena yang lain begitu, agak mahalki,” ujarnya dengan dialek Makassar saat ditemui di Pasar Sungguminasa, Minggu.
Daftar Harga Beras
Harga beras di Pasar Sungguminasa Gowa mulai dibanderol dengan harga paling murah Rp10 ribu, dan yang paling mahal di harga Rp13 ribu per liter.
Kemudian harga lainnya sebesar Rp12 ribu, Rp11.500 hingga Rp10.500 tergantung kualitas beras.
Untuk beras premium merek Mawar ukuran 50 kilogram, dijual dengan harga Rp750 ribu dari yang sebelumnya hanya Rp650 ribu.
Beras merek Ketupat ukuran 25 kilogram dijual Rp400 ribu dari harga sebelumnya Rp350 ribu.
Sedangkan beras premium Merek Ayam Jantan berukuran 5 kilogram dibanderol dengan harga Rp85 ribu yang sebelumnya hanya Rp75 ribu.
Selain itu, harga beras lainnya yang mengalami kenaikan dari Rp10 ribu menjadi Rp12 ribu. Beras dengan harga demikian, kata Edianas, terbilang cukup bagus dari sisi kualitas.
Isu Beras Oplosan
Menurut Edianas, pemicu naiknya harga beras di pasar tradisional, kemungkinan karena adanya isu beras oplosan yang lagi ramai belakangan ini.
“Anu mungkin juga, beras oplosan, ada na bilang orang begitu. Biasa pembeli juga bertanya-tanya,” katanya.
Pedagang beras lainnya yang ditemui, hampir menjawab demikian. Sejak musim naik haji harga beras juga turut mengalami kenaikan.
“Agak-agak lama mi yek, pas musim haji itu na mulai mi naik,” kata Risma di Pasar Sungguminasa, Gowa.
Karenanya ia berharap harga beras kembali stabil seperti semula. Sehingga baik pedagang maupun pembeli bisa sama-sama untung.
“Yaa semoga saja kedepannya, kembali stabil harga beras,” harapnya, singkat.
Diduga Ada Permainan Pemerintah
Di tempat yang sama, Pasar Sungguminasa, pedagang menilai bahwa salah satu pemicu naiknya harga beras belakangan ini disebabkan adanya keterlibatan pemerintah.
Ia mencontohkan seperti Bulog yang membeli beras dari petani secara berlebihan untuk akhirnya ditampung, menyebabkan ketidakstabilan pangan di pasaran.
“Dulu bos ku (tempat ia membeli beras) biasa bawa sepuluh mobil, sekarang cuma satu,” kata Adi, pedagang beras di Pasar Sungguminasa, Gowa.
Adi mengatakan bahwa ia membeli beras dari Kabupaten Pinrang. Dampak dari kenaikan beras belakangan ini sangat terasa baginya.
Mulai dari daya beli yang kurang dari masyarakat dibandingkan sebelum harga pangan khususnya beras melonjak. Karenanya ia berharap pemerintah segera menstabilkan situasi demikian demi kesejahteraan rakyat.
“Mudah-mudahan pemerintah bisa memperhatikan harga tersebut supaya normal,” katanya.
Penulis: Suedi
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok