14/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Penunjukan Hayat Gani Ancam Lemahkan Perindo Sulsel, Apalagi Punya Rekam Jejak Ini

3 min read
Menurut pengamat, bukan hanya soal tertib administrasi, Abdul Hayat Gani memiliki rekam jejak yang dapat menggerus citra Perindo di Sulsel.
Plt Ketua DPW Perindo Sulsel, Abdul Hayat Gani. (Foto: Istimewa)

Majesty.co.id, Makassar – Penunjukan Abdul Hayat Gani sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPW Partai Perindo Sulawesi Selatan (Sulsel) menuai polemik. Sejumlah kader internal menyebut penunjukan itu tidak melalui mekanisme yang sesuai dengan aturan partai.

Tak hanya memantik reaksi dari internal partai, polemik ini juga mendapat sorotan kalangan akademisi. Salah satunya dari Rizal Pausi, dosen FISIP Universitas Hasanuddin (Unhas) yang juga peneliti politik.

Rizal menilai, pergantian mendadak pimpinan partai dalam waktu singkat berpotensi menurunkan soliditas organisasi.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

“Saya pernah melakukan riset bersama LIPI (sekarang BRIN) tahun 2019, itu menunjukkan bahwa polemik di tingkat DPW provinsi dan kabupaten akan melemahkan partai politik,” ujar Rizal Pausi, Minggu (13/7/2025).

“Pergantian terus menerus membuat solidaritas menjadi rendah,” imbuhnya.

Dalam konteks Perindo Sulsel, Rizal menilai penunjukan Hayat Gani sebagai Plt Ketua menunjukkan krisis kaderisasi yang tengah dialami DPP Perindo.

“Pergantian dengan hanya pendekatan figur ini menandakan partai kurang mapan dalam memilih kader ideologis yang paham ideologi partai,” ungkap Rizal.

Rizal juga menyoroti latar belakang Hayat Gani sebagai mantan ASN yang baru nonaktif, dan bukan merupakan kader internal Perindo.

“Apalagi Pak Hayat Gani ini baru nonaktif dari ASN. Tentu harusnya yang jadi pemimpin partai itu yang punya pengalaman dari bawah,” lanjut pakar administrasi publik itu.

Bukan cuma itu, Abdul Hayat Gani memiliki rekam jejak lain di luar urusan partai.

Untuk diketahui, Hayat Gani pernah diperiksa dalam kasus dugaan korupsi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun 2022, hingga kisruh pemberhentiannya sebagai Sekprov Sulsel yang sempat digugat ke pengadilan.

Fakta-fakta itu seharusnya jadi pertimbangan DPP Perindo bahwa Hayat Gani punya relasi yang tidak harmonis dengan stakeholder strategis di Sulsel.

Rizal melanjutkan bahwa Hayat tidak pernah tercatat sebagai kader Perindo di tingkat daerah. Hal ini dianggap tidak sesuai amanat Undang-Undang Partai Politik.

“Harusnya Perindo menjalankan amanat undang-undang partai politik, melakukan kaderisasi, pembinaan, dan pendidikan politik,” tegas Rizal.

“Kalau seperti ini, hal-hal administratif tidak dilakukan, tentu tidak menjalankan amanat partai politik,” pungkasnya.

Hayat: Ditunjuk Langsung oleh Ketua Umum Perindo


Sementara itu, Abdul Hayat Gani mengaku penunjukannya sebagai Plt Ketua DPW Perindo Sulsel sudah sesuai prosedur karena ditugaskan langsung oleh Ketua Umum Partai Perindo, Angela Tanosoedibjo.

“Apakah tidak prosedural kalau saya diminta oleh Ibu Ketua? Tidak perlu terlalu kaku soal prosedural, ini kan jabatan politik,” ujar Hayat saat dihubungi, Minggu.

Hayat menilai proses penunjukan hingga terbitnya SK adalah domain internal partai.

“Memang ada pengumumannya harus ikut fit? Apakah itu fit perlu dipublikasikan? Kan tidak perlu, itu internal,” katanya.

Ia juga menyebut bahwa jabatan Plt Ketua partai tidak memerlukan usulan dari daerah seperti birokrasi pemerintahan.

“Tidak perlu ada usulan dari daerah, ini bukan birokrasi,” tandas Hayat.

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.