Luwu Utara Butuh Investor, Andi Rahim Bentuk Satgas Preman-Ormas Nakal
3 min read
Ilustrasi Satgas Preman-Ormas Nakal Luwu Utara untuk menjaga investasi. (Foto: Dall-E AI ChatGPT/Majesty.co.id)
Majesty.co.id, Luwu Utara — Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, membentuk Satuan Tugas (Satgas) Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Bermasalah.
Pembentukan Satgas Preman-Ormas Nakal ini diambil untuk menjaga stabilitas Luwu Utara demi menarik minat investor.
Pembentukan Satgas Preman diputuskan dalam rapat yang dipimpin oleh Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, di ruang command centre Kantor Bupati, Masamba, Senin (7/7/2025).
Struktur Satgas Preman diketuai oleh Kasat Reskrim Polres Luwu Utara, dengan wakil ketua dari Satpol PP dan sekretaris dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol).
Satgas Preman ini juga melibatkan unsur TNI, Polri, OPD teknis, serta perwakilan lembaga intelijen daerah.
Bupati Andi Rahim menekankan bahwa terciptanya suasana aman dan tertib merupakan syarat utama bagi hadirnya investasi, baik nasional maupun internasional.
“Kita bentuk satgas ini agar di lingkup birokrasi tidak ada masalah, di lingkup sosial masyarakat juga tidak ada masalah. Kita ingin orang merasa nyaman untuk berusaha di sini,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Pemkab Luwu Utara, Rabu (9/7/2025).
Menurut Andi Rahim, keberhasilan menarik investasi sangat ditentukan oleh dua faktor yakni birokrasi bersih dan masyarakat yang tertib.
Ia menyampaikan bahwa investasi yang disasar bukan hanya sektor industri, tetapi juga pertanian dan peternakan.
Salah satu proyek strategis yang tengah dirancang yakni pembangunan pusat pembibitan dan penggemukan sapi di lahan seluas 20 ribu meter persegi.
“Proyek ini bukan sekadar proyek daerah, ini kebutuhan nasional. Kita harus bisa menjadi pemasok daging dan hasil pertanian lainnya. Kalau kita tidak bergerak, daerah lain yang akan ambil peran,” tegasnya.
Andi Rahim juga menyoroti potensi ancaman dari premanisme dan ormas nakal terhadap iklim investasi.
Ia menyatakan bahwa Satgas yang dibentuk adalah bentuk nyata dari komitmen pemerintah untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat dan investor.
“Siapa pun yang ingin hidup normal, kita siapkan ruangnya. Tapi kalau tetap memilih mengganggu ketertiban, Satgas ini yang akan turun,” katanya.
Bupati juga meminta agar Satgas memiliki prosedur operasional tetap (SOP) yang jelas dan hasil kerja di lapangan dilaporkan secara berkala.
“Saya minta ada SOP yang jelas, hasil kerja lapangan dilaporkan dan bisa dijadikan contoh untuk kasus-kasus serupa ke depan,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa ketergantungan terhadap dana APBD tak bisa terus berlanjut. Diperlukan masuknya investasi agar pembangunan di Luwu Utara terus berkelanjutan.
“Kita tidak bisa terus berharap dari APBD, kita butuh investor. Tapi tugas kita pastikan mereka merasa aman dan yakin bahwa Luwu Utara layak jadi tempat berinvestasi,” tandas Andi Rahim.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok