04/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Jalur Zonasi Padat, Disdik Makassar Siapkan SMP Baru

3 min read
Calon siswa yang tak lulus SPMB jalur domisili, akan ditempatka di SMP lain.
Ilustrasi siswa tingkat SMP. (Foto: Instagram/info_smpn.26makassar)

Majesty.co.id, Makassar – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar menyiapkan langkah redistribusi calon siswa dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025, menyusul lonjakan pendaftar di sejumlah SMP negeri favorit atau pilihan utama.

Ketua Panitia SPMB Disdik Makassar, Syarifuddin, mengatakan, penumpukan pendaftar di jalur domisili merupakan tantangan yang hampir selalu berulang setiap tahun.

“Hingga hari ketiga pendaftaran (kemarin), beberapa sekolah sudah menerima jumlah pendaftar yang melebihi kapasitas,” ujar Syarifuddin dalam keterangan tertulis, Kamis (3/7/2025).

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Sebagai contoh, SMP Negeri 30 telah menerima 600 pendaftar, padahal daya tampungnya hanya 356 siswa.

Sebaliknya, di SMP Negeri 49 Kopa, baru 15 orang mendaftar dari total kuota 95 kursi jalur domisili. Namun pada jalur perbatasan yang hanya menyediakan enam kursi, jumlah pendaftar justru menembus 100 orang.

Disdik Makassar memastikan tidak akan menambah rombongan belajar (rombel) di sekolah-sekolah favorit.

Solusi yang ditempuh adalah mendistribusikan calon siswa yang tidak tertampung ke sekolah lain yang masih memiliki kuota kosong.

“Kita tidak menambah rombel, tetapi mendistribusikan siswa yang tidak tertampung ke sekolah yang kuotanya masih kurang,” jelas Syarifuddin.

Distribusi ini dilakukan melalui pemanggilan langsung orang tua siswa atau pengumuman sekolah-sekolah penyangga.

Calon siswa tidak perlu mendaftar ulang karena data mereka sudah tercatat dalam sistem.

“Misalnya, siswa yang tidak tertampung di SMP 13 dapat diarahkan ke SMP 21 yang masih kekurangan tiga kelas. Begitu juga ke sekolah penyangga seperti SMP 23, SMP 52, atau SMP 53,” tambahnya.

Sebagai solusi jangka panjang, Disdik Makassar merencanakan pendirian tujuh SMP negeri baru melalui mekanisme regrouping, yaitu menggabungkan SD negeri yang kekurangan murid menjadi satuan pendidikan setingkat SMP.

“Kita akan mendirikan tujuh sekolah baru untuk menyangga sekolah yang pendaftarnya menumpuk. Tahun ini proses administrasinya kita tuntaskan,” ujar Syarifuddin.

Sekolah-sekolah baru ini akan difokuskan di wilayah padat penduduk yang aksesnya terhadap SMP negeri masih terbatas, seperti kawasan Cenderawasih dan sekitar Pertamina Senggola.

Menurutnya, regrouping merupakan solusi yang lebih cepat dan efisien dibanding membangun sekolah baru dari nol.

“Ini lebih hemat dibanding membangun sekolah baru yang bisa memakan biaya hingga puluhan miliar,” tambahnya.

Imbauan untuk Tidak Fokus pada Sekolah Favorit


Syarifuddin juga mengimbau para orang tua agar tidak hanya memusatkan pilihan pada sekolah favorit, karena mutu pendidikan di sekolah lain juga dijamin oleh pemerintah.

“Masih ada waktu hingga akhir pendaftaran. Kami pastikan anak-anak tetap terakomodasi dengan pemerataan distribusi,” tutupnya.

Sebagai informasi, Kota Makassar memiliki 55 SMP negeri. Pendaftaran SPMB 2025 berlangsung sejak 30 Juni hingga 4 Juli dan mencakup empat jalur: domisili, afirmasi, mutasi, dan prestasi.

Sesuai Permendikbud Ristek Nomor 3 Tahun 2025, tidak ada jalur pendaftaran di luar mekanisme resmi yang telah ditetapkan.

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.